Muntahan Paus Yang Berupa Ambergris Ini Dijual Dengan Sangat Mahal.
Dream – Sahabat Dream masih ingat seorang nelayan asal Bengkulu, Sukadi, yang mujur karena mendapatkan muntahan paus sperma? Ya, pria ini mengaku menerima tawaran fantastis dari temuan muntahan paus yang ditemukan di tengah laut sebesar Rp3,3 miliar!
Lalu, mengapa muntahan paus yang disebut ambergris ini harganya sangat mahal?
Dilansir dari stylecaster.com, Jumat 17 November 2017, ambergris ini merupakan kandungan semacam lilin yang ada di perut paus sperma. Ambergris ini melindungi perut paus dari makanan yang tajam, seperti cangkang kerang dan gurita raksasa.
Zat ini juga melindungi perut paus dari benda tajam ketika dia muntah.
Layaknya muntahan pada umumnya, ambergris ini semula beraroma busuk. Lama-lama zat ini mengeluarkan aroma yang wangi seperti parfum. Nah, ambergris yang sudah wangi ini akan berakhir menjadi campuran parfum premium.
Satu gram ambergris ini harganya US$20 atau Rp270.648 dan satu kilogramnya bisa mencapai Rp270,64 juta! Siapa yang tak tergiur dengan barang ini.
Lalu, kenapa, sih, muntahan ini harganya sangat mahal?
Barang ini sangat jarang ditemukan. Namanya juga muntahan, jadi tak sering keluar. Dia keluar sewaktu-waktu, tergantung keinginan paus itu untuk muntah.
Karena langka dan mahal, yang mampu membeli barang ini adalah parfum-parfum bermerek mahal, seperti Gucci.
Karena langka, banyak ilmuwan yang mencoba mencari subsititusi ambergris. Ditemukanlah gen dari balsam cemara yang lebih efisien untuk menghasilkan senyawa ini.
“ Ini membuat produknya lebih murah dan lebih berkelanjutan,” kata profesor di University of British Columbia, “ Dan mana yang lebih Anda suka: sesuatu yang keluar dari perut paus sperma atau ekstrak dari tanaman?”
Dream - Sukadi, nelayan warga Desa Pasar Lama, Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Kaur, Bengkulu, tak pernah menyangka bakal mengalami nasib sangat mujur. Ketika sedang melaut mencari ikan, Sukadi tanpa sengaja menemukan muntahan ikan paus mengambang di lautan.
Muntahan ikan paus itu ditemukan di laut sekitar Pulau Enggano, Bengkulu Utara pada 2 November lalu. Dia lalu membawa pulang temuan itu ke Kaur.
Tak dinyana, sampai 9 November, muntahan paus seberat 150 kg yang telah dikumpulkannya ditawar orang seharga Rp3,3 miliar atau Rp22 juta per kilonya.
Tetapi, hingga kini kini Sukadi belum menjual muntahan tersebut karena masih mempertimbangkan harga yang paling pas.
" Saat menemukannya saya bagai mimpi. Karena tahu itu berharga, saya kumpulkan dan masukkan dalam perahu. Saat itu juga ada teman-teman lain. Awalnya muntahan paus saya simpan di Pulau Enggano," cerita Sukadi.
Sukadi mengatakan muntahan ikan paus tersebut terapung di laut mengikuti arus berjejer. Bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti buah dan bulat. Ada yang kecil dan besar. Kini di rumah Sukadi masih tersisa 200 kilogram lagi.
Warna muntahan ikan paus yang ditemukan Sukadi putih bercampur kuning. Kalau dipegang seperti lilin.
Muntahan ini jarang ditemukan dan sangat langka. Biasanya muntahan ikan paus ini digunakan untuk bahan pembuat parfum.
" Kalau ada yang nawar lebih mahal akan saya lepas. Sudah banyak yang menghubungi saya, namun belum cocok harga. Saya ingin di atas Rp22 juta per kg, minimal Rp30 juta per kilo lah," sambung Sukadi.
Selengkapnya baca di sini.
(Sumber: jpnn.com)
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000