Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Dream – Bank Indonesia (BI) memberikan penghargaan kepada daerah yang memiliki Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terbaik 2016 di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang menyabet penghargaan TPID terbaik dari bank sentral ini.
Kabupaten ini merupakan daerah yang menerima penghargaan TPID inovatif dalam mengendalikan inflasi di daerah.
“ Kategori TPID baru berprestasi, TPID inovatif tingkat kabupaten maupun provinsi, TPID berprestasi untuk tingkat kabupaten kota yang bukan merupakan sample inflasi IHK, TPID terbaik tingkat kabupaten kota dan provinsi,” kata Gubernur BI, Agus D. W. Martowardojo, dalam sambutannya di acara “ Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2017” di Jakarta, Kamis 27 Juli 2017, dilansir dari Merdeka.com.
Agus mengatakan proses penilaian penetapan pemenang penghargaan dilakukan oleh tim penilai.
“ Tim penilai yang terdiri atas anggota Kopjanas TPID dan beberapa pakar dari kalangan akademisi yang selama ini memang aktif mengamati perkembangan aktivitas TPID di daerah,” kata mantan menteri keuangan itu.
Berikut ini adalah daftar para penerima penghargaan TPID
Kategori TPID Inovatif Tingkat Kabupaten/Kota
TPID Kota Medan
TPID Kabupaten Banyuwangi
TPID Kota Probolinggo
Kategori TPID berprestasi tingkat Provinsi
TPID Sumatera Selatan
TPID Jawa Tengah
TPID Jawa Timur
Kategori TPID Berprestasi Tingkat Kabupaten/Kota
Kawasan Sumatera: TPID Kota Tebing Tinggi
Kawasan Jawa: Kabupaten Boyolali
Kawasan Indonesia Timur: TPID Kabupaten Bangli
Kategori TPID Terbaik tingkat Kabupaten Kota
Kawasan Sumatera: TPID Kota Tanjung Pinang
Kawasan Jawa: TPID Kota Kediri
Kawasan Indonesia Timur: TPID Kota Pontianak
Kategori TPID Terbaik Provinsi
Kawasan Sumatera: TPID Provinsi Sumatera Barat
Kawasan Jawa: TPID Provinsi DKI Jakarta
Kawasan Indonesia Timur: TPID Provinsi Bali
Kategori TPID Pendatang Baru Berprestasi
Lampung
Aceh
Kota Kadera, Maluku Utara
Sebelumnya diberitakan, inflasi di Kabupaten Banyuwangi kembali berhasil mencetak angka terendah se-Jawa Timur. Pada sejumlah periode dalam beberapa tahun terakhir, inflasi Banyuwangi juga pernah tercatat terendah di Jatim.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru menunjukan inflasi di Banyuwangi pada periode Januari-Maret 2017 mencapai 0,81 persen, tercatat sebagai terendah di Jatim. Inflasi Banyuwangi ini juga di bawah rata-rata nasional yang sebesar 1,19 persen pada periode yang sama.
" Alhamdulillah, inflasi yang rendah dan stabil ini adalah kerja keras bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan seluruh pemangku kepentingan. Bank Indonesia (BI) berperan besar membantu kami dalam pengelolaan inflasi, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Inflasi, sambung Anas, menjadi salah satu indikator makroekonomi yang sangat penting untuk menunjukkan level kesehatan ekonomi masyarakat. Inflasi menunjukkan pergerakan harga yang berkaitan erat dengan kemampuan daya beli masyarakat, sehingga secara tidak langsung inflasi juga mencerminkan level kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah.
Selama ini, Banyuwangi berusaha untuk menekan inflasi dengan menjaga pasokan pangan terkait volatile food. Di antara upaya untuk menjaga pasokan pangan adalah meningkatkan infrastruktur pertanian lewat pembangunan dan pemeliharaan sistem irigasi, bantuan benih, pendampingan pertanian, dan pembangunan infrastruktur jalan.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya