Persaingan Si Putri Cantik Bill Gates Vs Steve Jobs

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 23 Januari 2018 09:45
Persaingan Si Putri Cantik Bill Gates Vs Steve Jobs
Ternyata, persaingan tak hanya dimonopoli oleh ayahnya.

Dream – Bill Gates dan mendiang Steve Jobs merupakan dua nama besar di dunia teknologi berbasis komputer. Dua perusahaan yang mereka sama-sama dirikan, Microsoft dan Apple Inc, hingga saat ini bersaing ketat merebut hati konsumen. 

Nah, persaingan juga terjadi kepada anak-anaknya. Putri dari masing-masing bos raksasa teknologi ini juga berkompetisi namun bukan di dunia teknologi, melainkan pendidikan dan balapan kuda.

Dikutip dari Business Insider, Selasa, 23 Januari 2018, putri Bill Gates, Jennifer Katherine Gates, dan anak perempuan Steve Jobs, Eve Jobs, menjadi rival di olahraga menunggang kuda. Kedua gadis cantik ini tertarik menekuni olahraga ini sejak mereka berusia 6 tahun.

Keluarga Gates membeli peternakan kuda seharga US$37 juta (Rp493,8 miliar) dengan segala propertinya di Wellington, Florida, Amerika Serikat. Sementara ibu Eve, Laurene Powell-Jobs, juga membeli peternakan kuda di daerah yang sama dengan harga US$15 juta (Rp202,21 miliar).

Jennifer dan Eve pernah mengikuti kompetisi menunggang kuda pada tahun 2015 dan 2016 di Miami Beach, Miami. Keduanya sama-sama pernah menang lomba.

Pada kompetisi United States Equestrian Federation (USEF), Jennifer memenangkan hadiah uang sebesar US$121.791 (Rp1,62 miliar) pada Agustus 2014, sedangkan Eve US$159.293 (Rp2,13 miliar).

Di USEF, Jennifer mendapatkan peringkat ke-19 untuk lompatan kuda, sementara Eve peringkat ke-23.

Ada sembilan kuda yang pernah diikutsertakan Jennifer dalam lomba, yaitu Luftkus S., Alex, Pumped Up Kicks, Bardalino, Hija van Strokapelleken, Cadence, Caddie R., Lord LeVisto, dan Silence.

Sementara Eve mengikutsertakan lima ekor kuda di lomba menunggang, yaitu Tiny Toony, Semily, Vanue D’Fees Des Hazalles, Sandor de la Pomme, dan Calliz.

Meski merupakan hobi, Eve memerlukan waktu yang lama untuk menyeimbangkan studi dengan olahraga ini. Dengan keras, usahanya pun berbuah manis.

“ Perlu waktu bertahun-tahun untuk memikirkan cara bagaimana menyeimbangkan teman, sekolah, dan berkuda,” kata dia.

Sementara Jennifer, ketika kariernya melonjak, mempertimbangkan horse riding sebagai lahan untuk berkarier. “ Saya selalu mengira saya seorang amatir dan pergi ke sekolah kedokteran atau mengejar karir profesional lain,” kata dia.

(Sah)

 

Beri Komentar