Israel Ingin Hancurkan Ekonomi Gaza

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 21 Agustus 2014 17:32
Israel Ingin Hancurkan Ekonomi Gaza
Serangan Israel lewat darat dan udara telah menghancurkan sejumlah pabrik yang beroperasi di sepanjang perbatasan Gaza, Palestina.

Dream - Selain mengincar para pejuang Hamas, Israel dituding memiliki agenda yang lebih berbahaya bagi kelangsungan Palestina. Israel dituduh berupaya membawa ekonomi Palestina ke jurang kehancuran.

Pengakuan ini disampaikan pemilik pabrik terbesar di Gaza yang hancur lebur karena serangan artileri dan roket Israel.

Tudingan penghancuran ekonomi Gaza memang sulit dibuktikan, namun ratusan pabrik di Gaza terlihat hancur akibat gelombang pengrusakan yang lebih besar dibandingkan total kerusakan dua perang sebelumnya.

Pejabat resmi Israel mengklaim serangan selama ke sejumlah pabrik hanya ditargetkan pada lokasi-lokasi yang diduga menjadi sarang para teroris. Namun, Israel masih harus mengumpulkan bukti-bukti untuk klaimnya itu.

Aymad Hamada pemilik pabrik makanan kaleng pekan lalu melintasi reruntuhan kerajaan bisnis yang dibangunnya. Hamada mempekerjakan 150 orang dan menjual salah satu merek pasta tomat terkenal di Gaza. Bara api masih mengepul dari pabriknya yang bernilai US$ 5 juta.

" Saya berusia 45 tahun. Jujur saya selalu berpikir Israel masih mempunyai moral dan pemikiran logis. Kali ini, saya menyaksikan mereka menyerang terus-terusan pabrik kami," katanya. " Israel takkan melakukan kesalahan seperti ini."

Mengutip laporan Washingtonpost, Kamis, 21 Agustus 2014, para pengusaha di Gaza mengatakan mereka seolah terjepit di antara Mesir, pejuang Hamas dan Israel, yang memberlakukan pembatasan perdagangan dan wisata. Serta melarang Gaza mendirikan dan mengoperasikan bandara atau pelabuhan.

Sementara itu, Israel tetap pada pendiriannya bahwa pabrik-pabrik yang mereka serang digunakan sebagai tempat produksi senjata dan roket. Para pejabat militer Israel bersikeras bahwa pabrik-pabrik tersebut sah sebagai 'sasaran militer'.

Untuk diketahui, sejumlah pabrik berdiri di Gaza terutama di sepanjang perbatasan dengan Israel.

" Kami tidak diperintahkan menghancurkan pabrik-pabrik," kata Lt. Kol. Eran Shamir-Borer, seorang pejabat militer di Dewan Penasihat Militer Israel. " Anda tidak boleh menyerang ekonomi musuh." Ditambahkannya, menyerang penopang perekonomian musuh dinilai melanggar aturan internasional dan dianggap sebagai kejahatan perang.

Namun Israel tidak dapat membuktikan pernyataannya tidak menarget pabrik-pabrik di Gaza. Pejabat militer Israel menyalahkan Hamas yang menggunakan kota padat penduduk sebagai basis pertahanannya sehingga timbul korban tewas dari sipil yang tidak sedikit.

Dalam catatan terbarunya, PBB melaporkan bahwa 1.975 orang Palestina tewas oleh serangan Israel, sebagian besar dari mereka warga sipil. UNICEF mengatakan bahwa 457 korban tewas adalah anak-anak. Sementara para pejabat militer Israel mengatakan mereka telah membunuh sekitar 900 " teroris" .

Di sisi Israel, 64 tentara dan tiga warga sipil, termasuk seorang pekerja asing, tewas.

Beri Komentar