Jadi Presidensi G20, Menkeu Taksir Konsumsi Domestik Bertambah Rp1,6 T

Reporter : Alfi Salima Puteri
Senin, 15 November 2021 06:12
Jadi Presidensi G20, Menkeu Taksir Konsumsi Domestik Bertambah Rp1,6 T
Ada banyak manfaat yang akan didapat Indonesia.

Dream - Indonesia telah resmi menyandang sebagai ketua presidensi kelompok negara dengan perekonomian terbesar dunia, G20, di tahun 2022 mendatang. Salah satu tugas dari presidensi tersebut adalah menggelar KTT G20 yang dihadiri oleh para pemimpin negara ternama dunia. 

G20 merupakan forum yang merepresentasikan 80 persen ekonomi dunia (GDP), 75 persen volume perdagangan internasional, dan 60 persen dari populasi dunia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan tampuk presidensi G20 yang dipegang Indonesia saat ini akan membawa banyak manfaat bagi bangsa dan negara. Hal ini sudah dirasakan Indonesia sejak bergabung dalam kelompok negara tersebut.

" Dengan demikian, G20 yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa memiliki peran strategis dan signifikan dalam menentukan perkembangan perekonomian dunia," jelas Sri Mulyani, di Instagram @smindrawati.

Sri Mulyani menambahkan G20 juga menjadi forum internasional yang berperan penting dalam menyusun standar, prinsip, dan panduan kebijakan untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi di dunia.

" Sebagai tuan rumah Presidensi G20 2022, Indonesia akan mengangkat isu pemulihan ekonomi yang tidak seimbang di dunia (uneven recovery) sebagai salah satu topik utama," kata dia.

1 dari 2 halaman

Nilai Ekonomi Indonesia Jadi Ketua Presidensi G20

Hal ini merepresentasikan global leadership dari Indonesia untuk menyuarakan kepentingan negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam tataran dunia.

Secara ekonomi, Menkeu memaparkan Presidensi Indonesia akan menghadirkan kurang lebih 150 pertemuan di berbagai kota di Indonesia. Tak hanya dihadiri tokoh dunia, event ini juga membawa potensi yang sangat besar karena membuka 3.000 lapangan pekerjaan.

Selain itu, Indonesia berpeluang meningkatkan konsumsi domestik sebesar US$119,2 juta, setara Rp1,6 triliun. Angka ini akan berkontribusi pada PDB Indonesia sebesar US$533 juta, setara Rp7,5 triliun.

Tak hanya itu, Sri Mulyani mengungkapkan G20 ini juga dapat menjadi wadah bagi Indonesia untuk menunjukkan keberhasilan dalam menangani pandemi. Juga melakukan reformasi struktural untuk membangun pondasi ekonomi yang lebih kuat dan baik.

2 dari 2 halaman

Beri Komentar