Berburu Saham Jelang Libur Panjang, Indeks Syariah Menguat

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 21 Desember 2018 16:50

Ilustrasi Indeks Menguat.

Indeks barang konsumsi terus `lari kencang`.

Dream - Menjelang libur panjang akhir pekan, indeks syariah kompak bergerak menguat. Pelaku pasar sepertinya sudah tenang dengan sentimen negatif kenaikan suku bunga US Federal Reserves yang membuat rupiah rontok lagi.

Pelaku pasar juga sedikit mengabaikan aksi pemodal asing yang kembali memberi tekanan usai melakukan aksi jual saham.

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 21 Desember 2018, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), menguat 0,526 poin (0,29%) ke level 182,984.

ISSI bergerak fluktuatif setelah melemah di level 181,714 pada sesi pembukaan perdagangan. Namun menjelang perdagangan berakhir, investor yang menyimpan koleksi saham jelang libur panjang mulai getol membeli saham syariah. Akhirnya ISSI mampu bergerak menguat.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga bergerak naik 2,717 poin (0,39%) ke level 698,371. Sedangkan Indeks JII70 merangkak 0,441 poin (0,19%) ke level 228,181.

Aksi menabung potofolio saham jelang libur panjang ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ceria menyambut liburan. IHSG naik 15,720 poin (0,26%) ke level 6.163,596.

Meski ramai aksi beli saham jelang penutupan, investor tak melaju dengan gigi tinggi. Buktinya, total transaksi perdagangan kali ini tercatat senilai Rp3,46 triliun dari 38,2 miliar lembar saham yang berpindah tangan.

1 dari 1 halaman

Indeks Barang Konsumsi Jadi Primadona

Indeks barang konsumsi terangkat 1,48 persen, disusul manufaktur 0,66 persen, perdagangan 0,54 persen, dan infastruktur 0,14 persen.

Sebaliknya, indeks pertanian terkoreksi 0,78 persen, industri dasar 0,63 persen, industri aneka 0,18 persen, dan pertambangan 0,16 persen.

Investor lebih suka bermain saham di sektor UNVR yang menjadi top gainer saham syariah. Harga saham UNVR melesat Rp1.350. Kenaikan harga saham ini diikuti oleh FIRE sebesar Rp700, PCAR Rp440, PTSN Rp325, dan EMTK Rp250.

Sebaliknya, para penghuni top loser adalah MERK yang harga sahamnya terkoreksi Rp1.450, UNTR Rp875, INTP Rp625, CPIN Rp175, dan KPAS Rp175.

Dari pasar uang, dolar AS menguat tipis terhadap rupiah. Pada pukul 16.13, nilai tukarnya menguat 3 poin (0,02%) ke level Rp14.475.(Sah)