Dream - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai istilah bahasa Arab dalam perbankan syariah membuat sistem syariah menjadi eksklusif. Istilah ini justru menyebabkan sistem keuangan dengan prinsip Islam ini sulit diterima masyarakat Indonesia.
Menurut JK, pengembangan perbankan syariah di tanah air membutuh suatu perubahan besar. Salah satunya adanya penggantian istilah bahasa Arab yang banyak digunakan dalam perbankan syariah. Usulannya, istilah itu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia agar masyarakat lebih mudah memahaminya.
“ Bagaimana menyesuaikan dengan gaya ke-Indonesiaan. Dan agar sistem tidak ekslusif,” ujar JK dalam laman wapresri.go.id, Rabu, 11 Maret 2015 menanggapi rendahnya total aset perbankan syariah.
Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Bambang Brodjonegoro memang melaporkan rendahnya total aset perbankan syariah. Menurutnya, total aset perbankan syariah hanya lima persen dari total aset perbankan nasional.
Lebih lanjut, JK mengharapkan IAEI memikirkan bagaimana sistem syariah menjadi sistem yang menarik, sehingga tidak perlu terlalu kaku meniru sistem yang berlaku di Timur Tengah. Tetapi berprinsip pada tiga prinsip ekonomi Islam, yakni aqidah, ibadah dan muammalah.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
