Jokowi Bakal Atur Pajak Nonton Film di Bioskop

Jokowi Bakal Atur Pajak Nonton Film di Bioskop di Seluruh Daerah

© Jokowi di Amerika 2023 maverick

© Presiden Jokowi bakal atur pajak buat nonton film bioskop 2023 IG @erickthohir

Dream - Erick Thohir mengatakan, Presiden Jokowi akan membuat kebijakan baru standarisasi pajak film. Menurut Menteri BUMN itu, kebijakan baru itu akan menyeragamkan pungutan pajak di seluruh daerah sebagai bentuk keberpihakan negara terhadap industri film nasional.

"Pak Presiden (Jokowi) akan mengumumkan sebuah kebijakan di mana kita sebagai negara berpihak kepada industri film nasional. Kita sebagai pemerintah menstandarisasi pajak film untuk di seluruh daerah bahwa seluruh pungutan pajak karcis bioskop itu sama di

kata Erick dalam unggahan Instagram @erickthohir, dikutip Selasa 28 November 2023.

© Erick Thohir Beri 3 Pesan Ini ke Pemain Timnas Indonesia Jelang Piala Dunia U-17 2023 maverick

Hasil pungutan pajak ini akan ditampung oleh PT Perusahaan Film Negara (PFN) sebagai lembaga pembiayaan film alias film financier.

"Nanti akan ditaruh satu fund untuk khusus film nasional. Kebetulan himbaranya udah ada, kan himbaranya tadi PFN," 

© Presiden Jokowi bakal atur pajak buat nonton film bioskop 2023 IG @erickthohir

imbuh Erick.

© ilustrasi bioskop 2023 maverick

Untuk membantu pembiayaan, PFN akan membantu para pembuat film mencari investor yang potensial. Sementara untuk perizinan, kementerian dan lembaga lain akan berkoordinasi untuk memangkas regulasi agar produksi film bisa lebih efisien.

© Erick Thohir 2023 maverick

Pria yang juga menjabat sebagai Ketum PSSI itu menyebut kemungkinan akan ada Peraturan Presiden (Perpres) yang seluruh ekosistem mulai dari segi perpajakan, perizinan, hingga pendanaan. 

© Potret Erick Thohir yang kini sukses menjadi menteri BUMN periode 2019-2024 2023 maverick

Erick menginformasikan, jumlah film yang tayang di bioskop didominasi film nasional mencapai 64%. Dia berharap dengan adanya aturan baru itu, film nasional dapat tetap menjadi tuan rumah di negara sendiri.

"6,4% film ini kan masih didominasi film nasional, yang di mana kalau kita nggak jaga ini swing back. Seperti tahun 2014-2015 justru film hollywood akan lebih besar,"

tuturnya.