(Foto: Mynewshub)
Dream - Menyuntikan cairan kolagen ke wajah, menjadi cara instan pengganti operasi plastik. Membuat banyak wanita, tergoda untuk mencobanya.
Tapi, gara-gara suntik kolagen untuk meruncingkan dagu, dua warga Malaysia ini pernah diejek secara mengerikan. Mereka dibilang punya wajah seperti hantu, seperti firaun dan seterusnya.
Tidak tahan dengan ejekan yang terus menerus, Sarina Shafie dan Baharun Baharudin memutuskan untuk membuang kolagen itu. Mereka ingin mengembalikan bentuk dagu, seperti semula.
Menurut Sarina, dia mulai melakukan suntik kolagen saat usianya 25 tahun. Perempuan berusia 37 tahun itu, ingin terlihat cantik bak selebriti.
" Selain itu, saya tidak mau ketinggalan dengan tren injeksi kolagen yang populer saat itu," katanya mengutip Harian Metro.
Namun, masalah mulai muncul saat Sarina mencapai usia 35 tahun. Saat itu orang mulai banyak mempertanyakan keganjilan yang terjadi pada wajahnya.
Banyak pertanyaan yang dialamatkan kepadanya setelah 10 tahun melakukan suntik kolagen. Banyak yang bertanya kenapa dagunya menjadi panjang, aneh, terpisah dari wajah, dan kecantikannya tidak terlihat alami.
" Semua pertanyaan itu membuat saya khawatir karena saya sendiri tidak menyadari wajah saya telah berubah," kata Sarina.
...
Dream - Sarina menjadi lebih stres karena dia adalah pemilik toko kosmetik. Dia selalu tampil dengan siaran langsung di media sosial, namun terganggu jika ada komentar yang menghina dan mengejek bentuk dagunya secara terbuka.
" Malu dan sedih. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, dagu berubah menjadi panjang dan nyeri di beberapa bagian," tambahnya.
Akhirnya, setelah memberanikan diri ke klinik, dokter menyarankan agar dia mengeluarkan kolagen di dagunya. " Kata dokter ada implikasi antara fibrosis dan kanker," katanya.
Sarina semakin menyesal karena biaya untuk injeksi hanya 300 ringgit saja. Tapi untuk membuangnya membutuhkan dana sampai 12.000 ringgit atau 40 kali dari harga membuatnya.
" Hukumannya jangan ditanya. Hanya Tuhan yang tahu. Rasanya mau mati saja," tambah Sarina.
Menurut beberapa laporan, proses operasi pembuangan kolagen yang dijalani Sarina membutuhkan waktu hingga 4 jam setiap kali perawatan.
Bukan itu saja, Sarina juga menerima lebih dari 20 suntikan obat penahan sakit yang dimasukkan di sekitar mulut dan dagunya.
Dan yang lebih mengerikan lagi, dokter membuat lubang di bawah dagu Sarina untuk memasukkan sebilah besi. Besi itu kemudian dibiarkan panas untuk mencairkan kolagen sebelum disedot keluar.
" Memang ngeri bila mengingat saat operasi pembuangan kolagen dilakukan. Setelah itu, wajah saya bengkak dan tidak bisa makan selama hampir dua minggu. Baru sembuh enam bulan kemudian," tambahnya. (ism)
Selain Sarina, korban suntik kolagen berikutnya adalah Baharun atau biasa dipanggil Embun yang juga berbagi pengalaman yang sama.
Menurut Embun, dia juga memutuskan untuk membuang kolagen yang disuntikkan di bagian dagu sekitar Mei lalu. Dia merasa wajahnya terlihat aneh setelah ditegur oleh orang-orang.
" Saya suntik kolagen di dagu karena tubuh saya gemuk hingga wajah saya seperti tidak mempunyai dagu. Namun setelah menjalani diet sampai berat badan saya turun, dagu saya malah terlihat panjang," kata Embun memulai kisahnya.
Namun reaksi orang-orang saat melihat dagunya malah tampak aneh. " Kenapa dagunya panjang dan miring, dan berbagai julukan menghina yang saya terima, cukup memalukan," katanya.
Embun menambahkan, dia harus menjalani operasi dua kali di negara tetangga, tapi tidak ada efeknya sama sekali.
Namun, dia bersyukur suatu hari dia pernah bertemu dengan seorang dokter yang berhasil membuang 'kolagen celaka' tersebut.
" Saya menyebut kolagen ini sebagai 'celaka' karena dua kali operasi masih belum keluar sama sekali. Hampir 10 ribu ringgit uang saya yang melayang," katanya saat berbagi pengalaman mengerikan tersebut.
Bagaimana? Masih tertarik suntik kolagen? Sebaiknya pikirkan dulu efek buruknya!
(Sumber: Mynewshub)
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online