Dream - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan rendahnya nilai ekspor mebel Indonesia. Dengan potensi yang dimilikinya, nilai ekspornya sekitar US$ 2 miliar jauh lebih kecil dibandingkan Vietnam.
Nilai ekspor mebel Vietnam ditaksir mencapai US$ 6 miliar. Keluhan Jokowi ini ditujukan kepada Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian, serta Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI).
Jokowi meminta agar pihak terkait bisa mendorong peningkatan nilai ekspor ini. Pemerintah mematok target ekspor produk mobel dalam lima tahun ke depan bisa mencapai angka US$ 5 miliar.
“ Caranya seperti apa? Silakan bertemu utk membuat step-step menuju ke 5 miliar dollar AS dalam 5 tahun ke depan. Itu target yang tidak main-main,” ujar Jokowi seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Jumat, 13 Maret 2015.
Lebih lanjut, Ketua Umum AMKRI Soenoto menyatakan dibutuhkan lebih dari setengah jumlah kabinet untuk mendukung perkembangan industri furnitur ini.
Sebagai contoh, selain Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan, industri mebel juga membutuhkan dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari segi bahan baku, Kementerian BUMN untuk penetrasi pasar, serta Polri untuk mencegah penyelundupan.
Secara khusus, Soenoto juga menyampaikan permintaan dukungan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk penyediaan teknologi tepat guna bagi industri mebel.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
