Utang Menumpuk, Ritel Mainan Toys R Us Bangkrut

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 19 September 2017 15:29
Utang Menumpuk, Ritel Mainan Toys R Us Bangkrut
Jaringan ritel mainan asal Amerika Serikat ini dikabarkan telah mengajukan dokumen pailit.

Dream – Jaringan ritel mainan asal Amerika Serikat, Toys R Us, dikabarkan akan gulung tikar karena terlilit utang lebih dari satu dekade. Kejatuhan ritel ini juga disebabkan karena ritel ini kalah bersaing dengan toko online.

Dilansir dari Bloomberg, Selasa 19 September 2017, perusahaan ini mendaftarkan dokumen Chapter 11 ke pengadilan di Amerika Serikat. Dokumen Chapter 11 ini merupakan dokumen pengajuan pailit. Namun, perusahaan tak mengumumkan rencana penutupan toko dan mengatakan toko-tokonya yang tersebar di seluruh dunia tetap beroperasi normal.

“ Seperti ritel mana pun, keputusan tentang penutupan toko masa depan akan terus dibuat berdasarkan (solusi) apa yang masuk akal untuk bisnis ini,” kata juru bicara Toys R Us, Michael Freitag.

Utang jaringan ritel mainan ini dikabarkan mencapai US$3 miliar (Rp39,78 triliun). Lembaga pemeringkat, Standard&Poor’s (S&P) dan Fitch Rating menurunkan peringkat utang Toys R Us. Misalnya, S&P yang menurunkan peringkat utang Toys R Us menjadi CCC-.

Beberapa bank seperti JP Morgan Chase&Co, Barclays Plc, Goldman Sachs Group Inc, dan Well Fargo&Co juga disebut bersedia memberikan pembiayaan bagi ritel mainan ini selama masa bangkrut.

Kebangkrutan Toys R Us ini merupakan hantaman bagi industri ritel konvensional di tengah menjamurnya perdagangan elektronik dan lesunya jumlah pengunjung. Lebih dari selusin ritel di sana yang mengajukan perlindungan kreditur, seperti Payless Inc., Gymboree Corp., dan Perfumania Holdings Inc.

Sekadar informasi, pengajuan pailit ini juga akan mengizinkan ritel ini merestrukturisasi utang sebesar US$400 juta (Rp5,3 triliun). Ritel ini juga merekrut agen klaim untuk membantu proses pailit. Kabar ini membuat vendor-vendornya menahan pasokan ke ritel karena khawatir perusahaan ini tak sanggup membayar tagihan.

“ Pengajuan utang ini merupakan puncak masalah keuangan selama 15 tahun. Akhirnya, masalahnya ‘pecah telur’,” kata analis industri, Jim Silver.

Kabar kebangkrutan ini membuat saham vendor mainan anjlok seperti saham Mattel turun 6,2 persen dan Hasbro 1,7 persen.(Sah)

Beri Komentar