Dream - Singapura dilaporkan menyita sejumlah besar rekening bank dalam beberapa bulan terakhir. Penyitaan itu merupakan bagian penyelidikan kemungkinan pencucian uang terkait dana investasi negara Malaysia, yakni 1Malaysia Development Bhd (1MDB).
Monetary Authority of Singapore (MAS) dan Commercial Affairs Department (CAD) menyampaikan hal itu dalam pernyataan bersama tentang kejahatan keuangan 1MDB.
" Sehubungan dengan penyelidikan tersebut, kami telah berusaha dan terus mencari informasi dari beberapa lembaga keuangan, mewawancarai berbagai individu, dan telah menyita sejumlah besar rekening bank," kata Otoritas Moneter Singapura dan Departemen Urusan Perdagangan.
Seperti dikutip dari Gulf News, Jumat, 19 Februari 2016, Singapura melakukan penyelidikan intensif tentang kemungkinan pencucian uang dan tindak pidana lainnya sejak pertengahan 2015.
Lembaga dana investasi pemerintah Malaysia, 1MDB, yang dewan penasehatnya dipimpin oleh Perdana Menteri Najeeb Razak, tidak hanya diselidiki pihak berwenang negara itu. Tetapi juga lembaga hukum luar negeri, termasuk dari Swiss dan Hong Kong terkait penyalahgunaan uang dan korupsi.
Jaksa Swiss mengatakan dalam sebuah pernyataan 29 Januari lalu bahwa pihaknya tengah mencari bantuan hukum dari negara Asia Tenggara itu setelah penyelidikan yang mereka lakukan terhadap 1MDB menunjukkan 'indikasi serius' tentang penyalahgunaan dana sebesar US$ 4 miliar.
Saat ini Singapura bekerja sama dengan otoritas yang relevan termasuk di Malaysia, Swiss dan Amerika Serikat.
" Kami telah merespon semua permintaan negara asing untuk informasi dan meminta informasi dari mitra yang relevan untuk membantu dalam penyelidikan kami," menurut pernyataan MAS. " Singapura tidak akan mentolerir penyalahgunaan sistem keuangan negara untuk menyalurkan dan melindungi dana haram."
Ketika sebuah laporan auditor independen Malaysia awal bulan Juli 2015 menyebutkan 1MDB tidak menunjukkan kegiatan yang mencurigakan, bank sentral negara itu meminta Jaksa Agung untuk memulai proses pidana terhadap perusahaan yang dililit utang.
Namun kantor Kejaksaan Agung Malaysia menolak permintaan bank sentral yang menuduh bahwa 1MDB melanggar undang-undang pengawasan bursa efek.
Secara terpisah, Jaksa Agung Malaysia telah menutup pintu terhadap penyelidikan korupsi yang mengarah kepada Najeeb bulan lalu. Jaksa Agung Malaysia membersihkan Najeeb dari setiap tindak pidana atau korupsi dengan menyatakan uang senilai US$ 681 juta yang masuk ke rekening bank pribadi Najeeb adalah hadiah dari keluarga kerajaan Arab Saudi.
Sementara itu, Najeeb terus berkilah bahwa dana tersebut tidak digunakan untuk kepentingan pribadi dan menyatakan dana senilai US$ 620 juta telah dikembalikan ke donor di Saudi.
Baik perdana menteri dan 1MDB secara konsisten membantah telah melakukan kesalahan.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati