Kemnaker: Isu PHK Bukan Hanya Masalah Ekonomi

Reporter : Ramdania
Jumat, 19 Februari 2016 10:02
Kemnaker: Isu PHK Bukan Hanya Masalah Ekonomi
Tidak semua masalah PHK di tiap kota karena beban ekonomi. Ada beberapa faktor lain yang menyebabkan terjadinya PHK.

Dream - Kondisi ekonomi global memang sedang mengalami pasang surut akhir-akhir ini. Hanya saja, sekalipun ekonomi global turut andil terhadap perekonomian nasional, kasus-kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi tidak serta merta disebabkan oleh kondisi ekonomi semata.

“ Ada kemungkinan, terkait dengan pelanggaran peraturan perusahaan atau tata tertib perusahaan,” kata Kasubdit Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker), Reytman Aruan di Jakarta.

Aruan menambahkan, dari data kasus PHK yang ada saat ini dapat dilihat bahwa penyebab bukan hanya faktor efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan.

Ia mencontohkan, perusahaan yang hanya mem-PHK 1 orang karyawan. Dalam konteks kasus tersebut tidak mungkin PHK dilakukan karena efisiensi perusahaan.

“ Misal 1 orang yang di-PHK, apa mungkin karena ekonomi? Nggak logis dong,” ujarnya seperti dilansir dari situs Kementerian Tenaga Kerja, Kamis, 18 Februari 2016.

Hingga 17 Februari 2016, Kemnaker mencatat jumlah kasus PHK yang terjadi, sebanyak 1.564 orang terkena PHK. Kasus tersebut terjadi di 9 daerah. Di antaranya DKI Jakarta sebanyak 1047 orang, Bandung 14 orang, dan Jawa Tengah 16 orang.

Sementara untuk luar Pulau Jawa, PHK di Sulawesi Selatan sebanyak 138, Lampung ada 1 orang, Sulawesi Tengah 29 orang, Padang 20 orang, Pekanbaru 108 orang, dan Kalimantan Selatan 191 orang.

" Alasan pertama, pekerjanya melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan. Kedua, karena pekerja mengundurkan diri itu PHK juga tapi kemauan pekerja. Kemudian karena perusahaannya lakukan efisiensi," ujar Aruan.

Sektor perdagangan, jasa, dan investasi menjadi sektor terbanyak menyumbang kasus PHK, yaitu sebanya 691 orang. Kemudian sektor industri dan aneka industri kimia sebanyak 249 orang dan pertambangan 231 orang. (Ism)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More