Kecelakaan Lion Air Hantui Calon Penumpang

Reporter : Cynthia Amanda Male
Kamis, 1 November 2018 12:15
Kecelakaan Lion Air Hantui Calon Penumpang
Para calon penumpang maskapai ini harap-harap cemas.

Dream - Tragedi Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang pada Senin, 29 Oktober 2018, membuat sebagian orang berpikir ulang untuk menggunakan jasa maskapai itu. Sebagian calon penumpang khawatir mengalami nasib serupa.

Salah seorang calon penumpang maskapai dengan lambang singa merah, yang memesan tiket dua hari sebelum kejadian tersebut, sempat panik ketika mendengar kabar jatuhnya pesawat Boeing 737 Max 8 itu.

" Aku khawatir dan panik dengar kabar itu," kata freelancer desainer grafis, Patricia Tanuwijaya, di Jakarta, Rabu 31 Oktober 2018. Patricia mengaku akan terbang dengan maskapai ini minggu depan.

Setelah insiden kecelakaan itu, harga tiket Lion Air turun cukup drastis. Misalkan saja, harga tiket Lion Air untuk rute Jakarta-Singapura sebesar Rp150 ribu untuk flight 28 November 2018.

Pesawat Lion Air JT610 mengalami kecelakaan di perairan Tanjung Karawang, Karawang, Jawa Barat. Pesawat itu berisi 189 orang, delapan di antaranya adalah kru.

Manajemen Lion Air memastikan pesawat JT610 dalam kondisi laik terbang. Penegasan itu disampaikan seiring bermunculannya kabar bahwa pesawat itu bermasalah.

" Pesawat ini terakhir terbang dari Denpasar ke Cengkareng dalam posisi rilis untuk terbang," kata Direktur Umum Lion Air Grup, Edward Sirait, di Cengkareng, Banten, Senin 29 Oktober 2018.

Menurut Edward, memang sempat ada laporan masalah teknis pesawat. Namun Lion Air telah memperbaiki masalah teknis tersebut. Baca selengkapnya: Lion Air Buka-bukaan Soal Kondisi Pesawat JT610 yang Jatuh

" Kalau rusak, tidak mungkin dirilis terbang dari pesawat. Ketika dia mendarat, begitu ada laporan dari awak, kami langsung kerjakan," kata dia.

1 dari 3 halaman

Pakai Pesawat Terbaru, Mengapai Lion Air JT610 Bisa Jatuh?

Dream - Penerbangan Lion Air JT610 mengalami kecelakaan tragis setelah jatuh ke Laut Jawa pada 29 Oktober 2018 kemarin.

Dalam insiden itu, setidaknya hampir 189 orang yang terdiri dari penumpang dan awak pesawat diduga tidak ada yang selamat.

Ironisnya, Lion Air JT610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang itu baru 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, sebelum akhirnya mengalami kecelakaan maut.

Menurut pihak Lion Air, Penerbangan JT610 menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 yang termasuk pesawat komersial jenis terbaru. Penggunaan pesawat ini diumumkan Lion Air pada Juli 2017.

Kepala Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menyebut, pesawat Lion Air JT610 itu tergolong baru. Pesawat itu baru digunakan Lion pada Agustus 2018.

Hal inilah yang menjadi perhatian besar beberapa pihak yang merasa aneh dengan kejadian yang menimpa Lion Air. Pasalnya, Boeing 737 Max 8 adalah pesawat baru dan Lion Air dilaporkan telah memesan 218 unit.

BBC melaporkan, ini merupakan kecelakaan dahsyat pertama kali yang melibatkan pesawat Boeing 737 Max 8.

Sejauh ini penyebab dari kecelakaan pesawat Lion Air JT610 masih belum bisa terungkap. Sebelum black box atau kotak hitam ditemukan dan KNKT melakukan penyelidikan secara menyeluruh.

Menurut Soerjanto, pesawat Boeing 737 Max 8 yang mengalami nahas itu memiliki 800 jam terbang karena baru digunakan sejak 15 Agustus lalu.

Pilot Bhavye Suneja dilaporkan menghubungi ATC di Jakarta meminta izin untuk kembali ke pangkalan (return to base), tak lama setelah lepas landas.

Namun ATC tiba-tiba hilang kontak hingga muncul kabar bahwa Lion Air JT610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. 

2 dari 3 halaman

Telepon Terakhir Sebelum Terbang Bersama Lion Air JT610

Dream - Epi termangu. Raut wajah mendadak berubah. Jadi muram. Mata menatap sepasang sneaker hitam di antara onggokan puing Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Lelaki bernama lengkap Epi Syamsul Komar itu terakhir kali melihat sepatu ini pada Sabtu 28 Oktober 2018. Saat dipakai oleh sang putra, Muhammad Rafi Andrian. Pemuda 23 tahun itu pamit terbang ke Jakarta untuk menonton laga Timnas U-19.

“ Sepatunya hancur tadi, sebelahnya hancur. Tinggal tasnya belum ketemu,” ucap Epi sambil tersedu, saat berada di JICT, Jakarta, Rabu 31 Oktober 2018. Mendadak Epi menangis. Beberapa petugas yang mendampingi berusaha menenangkan.

Muhammad Rafi Andrian bertolak dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, ke Jakarta. Ia datang untuk menonton pertandingan Indonesia vs Jepang U-19 bersama kawannya. Pada Senin pagi itu, ia pulang menumpang Lion Air JT 610.

“ Nonton Timnas. Terus pulang Senin pagi karena harus kerja di Pangkalpinang,” ucap Epi.

Meski hanya menemukan sepatu anaknya, Epi mengaku sedikit lega. Setidaknya, sepatu itu akan menjadi petunjuk untuk bertemu dengan jasad Rafi.

“ Saya sudah ikhlas, tapi saya ingin lihat jasad anak saya. Saya yakin saya dapat lihat anak,” tutup dia.

Barang-barang milik penumpang dan pesawat Lion Air JT610 itu dikumpulkan di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara. Siapa pun diperbolehkan melihat lebih dekat asalkan mendapatkan izin dari petugas.

3 dari 3 halaman

Ikhlas

Tak cuma Epi. Abdul Rahman, ayah Riyan Aryandi juga menemukan sepatu anaknya di Posko Basarnas Jakarta International Container Terminal II, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sama seperti Epi, Abdul juga menemukan sepatu putranya. Dia berusaha tegar. “ Yakin seyakin-yakinnya. Waktu Lebaran kemarin pulang dipakai,” kata Abdul di JICT.

Riyan tak lain sahabat Rafi. Menurut Abdul, putranya sering bertolak ke Jakarta jika ada pertandingan bola yang istimewa.

Abdul tidak menyangka sang putra kecelakaan pesawat. Dia tak punya firasat buruk apa pun. Dia mengetahui kabar kecelakaan itu dari kakak Riyan yang melihat berita di media.

“ Sebelum malam kejadian, terakhir telepon mamaknya. Banyak ngomong, cerita,” tuturnya.

Abdul sudah tiga hari di Jakarta. Ia sudah ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk melakukan tes sampel DNA dan sebagainya. Ibunda Riyan, tidak ikut karena masih shock.

“ Harapan kami kalau bisa pemerintah membantu. Kalau bisa ketemu dalam keadaan apa pun. Kami menerima apa adanya. Semua sudah terjadi,” harap Abdul. (Sumber: Liputan6.com)

Beri Komentar