Kehidupan Penambang `Berlian Darah` yang Memilukan

Reporter : Puri Yuanita
Senin, 30 Januari 2017 08:02
Kehidupan Penambang `Berlian Darah` yang Memilukan
Selama perang saudara, berlian menjadi rebutan pemerintah dan pemberontak.

Dream - Sierra Leone sangat terkenal dengan berliannya. Namun setelah perang saudara selama 11 tahun, berlian yang ditambang di Sierra Leone punya sebutan berlian darah atau blood diamond.

Kisah berlian darah itu bahkan sempat dijadikan latar belakang film yang dibintangi Leonardo DiCaprio, dengan judul yang sama, Blood Diamond.

Selama perang saudara, berlian menjadi rebutan pemerintah dan pemberontak. Mereka, secara bergantian, menguasai tambang-tambang berlian.

Setelah ditambang, berlian dijual kepada pembeli internasional untuk ditukar senjata atau logistik.

Meski sekarang konflik telah berlalu, kegiatan penambangan berlian masih berjalan, terutama di Kono Utara, sebuah distrik yang kaya akan berlian.

Penambangan dijalankan oleh sebuah perusahaan tambang Afrika Selatan bernama Koidu Holdings.

1 dari 2 halaman

Derita Penambang

Dream - Perusahaan ini menggunakan teknologi tinggi untuk menyisir area yang menyimpan kandungan berlian yang melimpah. Banyak penambang yang bekerja di perusahaan ini.

Salah satunya adalah Philo. Dia telah bekerja sebagai penambang berlian di Kono selama 23 tahun terakhir.

Selama perang, dia meninggalkan Kono dan pergi ke Guinea untuk mengungsi. Tapi setelah perang usai, dia kembali ke kampung halamannya dan mulai menambang berlian lagi.

Philo bekerja secara kelompok yang terdiri dari tiga orang, termasuk dirinya. Saat menambang berlian, masing-masing memiliki tugas sendiri-sendiri.

Ada yang mengambil lumpur dan pasir dari sungai untuk dimasukkan ke dalam mesin penyaring. Sementara yang lain mengaduk-aduk lumpur dan pasir itu dengan air.

Satu orang lainnya bertugas mengumpulkan sisa lumpur hingga menjadi gundukan. Setelah dirasa cukup, tahap penyaringan dimulai.

2 dari 2 halaman

Tak Sebanding

Dream - Setelah melakukan penyaringan yang cukup melelahkan selama tiga jam, Philo akhirnya menemukan sebutir kecil berlian.

" Pekerjaan ini sangat melelahkan. Seandainya saya punya keahlian yang lain saya akan pindah pekerjaan," katanya.

Untuk pekerjaan yang melelahkan itu, Philo hanya dapat bagian US$ 20 atau sekitar Rp 300 ribu.

Tapi dia tetap senang dengan penghasilan yang tidak sebanding dengan waktu dan tenaga yang dikeluarkannya.

Di negara dengan tingkat pengangguran di kalangan muda mencapai 70 persen, pertambangan berlian sangat berarti.

Pertambangan berlian paling tidak memberi mereka sumber pendapatan dan penghidupan.

(Ism, Sumber: wittyfeed.com)

Beri Komentar