Ilustrasi
Dream - Kemenangan yang diraih Indonesia dalam ajang penghargaan The World Halal Travel Submit 2015 diklaim sebagai bukti dari kerja keras Kementerian Pariwisata (kemenpar) Indonesia. Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengungkapkan hal itu sebagai keberhasilan kemenpar dalam menerapkan promosi Branding, Advertising dan Sale (BAS).
" Kemenangan itu direncanakan, bukan kebetulan dan datang tiba-tiba," tutur Arief pada Rabu, 21 Oktober 2015.
Pengukuhan Indonesia sebagai salah satu detinasi halal dunia, membuat semua pihak harus berbenah menyiapkan standar halal yang sesuai. Tapi ia berharap sektor kuliner lebih difokuskan terlebih dahulu. Meskipun perubahan gaya hidup terjadi setiap saat, tapi kebutuhan mengonsumsi halal merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar.
Apalagi pariwisata halal menjanjikan margin paling tinggi dibanding sektor travel lainnya. Bahkan priwisata halal dunia rata-rata tumbuh enam persen setiap tahunnya.
Sehingga untuk tahun ini kemenpar menargetkan untuk jumlah kunjungan wistawan dari Timur Tengah bisa terus merangkak naik.
" Target Timur Tengah pada 2015 hanya 250 ribu saja. Tapi 2016 diproyeksikan pada 310 ribu kunjungan dan 2019 direncanakan mampu menembus 550 wisatawan," tutur Arif saat dijumpai di gedung Sapta Pesona, Jakarta.
Selanjutnya Arief berharap kekuatan branding pariwisata Indonesia dapat lebih ditingkatkan, karena hal itu merupakan investasi utama.
" Seperti keberhasilan Lombok di WTHA 2015 ini merupakan branding penting untuk menjual pariwisata kita selanjutnya," imbuh pria kelahiran Banyuwangi itu.
Kemudian mengikuti pergeseran gaya hidup, hendaknya promosi dilakukan secara digital. Pemanfaatan sistem IT dirasa akan lebih efektif dibanding menggunakan televisi dan media cetak.
" Saat ini kita sedang usahakan, kita geser anggaran dana televisi dan media cetak menjadi 60 persen. Kemudian dunia digital jadi 30 persen, dari yang sebelumnya 70:30 ya," ungkapnya menambahkan.
Kemudahan mengakses informasi melalui gadget, membuat kemenpar mengubah sejumlah strategi. Beberapa di antaranya yaitu dengan menggandeng Google dan memberlakukan Trip Advisor. Sehingga memberi banyak kemudahan, kecepatan dan biaya yang lebih murah.
Selain itu, kemenpar juga telah menghimbau ke seluruh sekolah untuk melakukan kegiatan semacam video kompetisi. Para siswa diminta untuk mengabadikan tempat yang indah di masing-masing wilayah dan kemudian di unggah di media sosial.
" Tidak perlu panjang, cukup satu menit. Atau pakai instagram saja yang mudah. Dengan cara ini turis-turis dapat melihat keindahan alam Indonesia tanpa teks dan penerjemah," tutup Arief. (Ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik