Kereta Cepat Jakarta--Surabaya Diharapkan Beroperasi Pada 2024. (Foto: Shutterstock/ilustrasi)
Dream – Proyek pembangunan kereta semi cepat Jakarta—Surabaya berlanjut. Belum lama ini, pemerintah dan Jepang untuk menandatangani kelanjutan Proyek Peningkatan Kecepatan Kereta Api Semi Cepat Jakarta—Surabaya.
Kereta ini akan mempersingkat waktu tempuh menjadi 5 jam 30 menit.
Dikutip dari setkab.go.id, Rabu 25 September 2019, penandatanganan ini dilakukan oleh Minister of Economic Affairs Embassy of Japan Tadayuki Miyashita dan Dirjen Perkeretaapian, Zulfikri. Turut menyaksikan penandatanganan tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadjimulyono, Duta Besar Jepang Masafumi Ishi dan Direktur Jembatan Bina Marga, Iwan Jarkasih.
Dalam kerja sama itu, ada rumusan yang berisi kesepakatan antar kedua belah pihak, misalnya lebar jalur, jenis konstruksi, sistem persinyalan, serta desain dan jenis sarana perkeretaapian.
Kesepakatan lain yang dibahas adalah tahapan konstruksi, sterilisasi ruang milik jalur kereta api, pembangunan perlintasan tidak sebidang, sampai skema pembiayaan proyek melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha.
Pelaksanaan prepatory survey oleh tim JICA dijadwalkan akan selesai pada Oktober 2020. Dikatakan bahwa kereta ini akan beroperasi pada 2024.
“ Pada akhir Mei 2020, Tim Konsultan JICA akan memberikan hasil awal studi yang diharapkan dapat memberikan gambaran objektif bagi Pemerintah Indonesia dalam mengambil keputusan, baik secara teknis, skema pembiayaan proyek maupun kebijakan operasional,” kata dia di Jakarta.
Budi Karya mengharapkan pembangunan kereta cepat bisa segera dinikmati oleh masyarakat. Pelaksanaan pengadaan tanah dijadwalkan pada 2021, lalu konstruksi pada 2022. Diharapkan tahun 2024 sebagian segmen sudah bisa dioperasikan.
“ Kami berharap segmen Jakarta – Cirebon dapat beroperasi terlebih dahulu pada Tahun 2024 dilanjutkan pengoperasian segmen berikutnya secara bertahap. Jadi kita harapkan 2025 sudah selesai sampai Surabaya,” kata mantan direktur utama PT Angkasa Pura II (Persero).
Kereta semi cepat ini memberikan manfaat-manfaat, misalnya mempercepat waktu tempuh perjalanan dari Jakarta ke Surabaya menjadi 5 jam 30 menit dengan kecepatan 160 km per jam, meningkatkan keselamatan karena tak ada lagi perlintasan sebidang, dan memberdayakan industri dalam negeri melalui optimalisasi konten lokal dalam pembangunan proyek.
Dalam pembangunan ini Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang sepakat mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan, seperti halnya yang dilakukan dalam Pembangunan MRT Jakarta.
Proyek pembangunan kereta semi cepat Jakarta – Surabaya itu merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2018.
Dream – Kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi salah satu proyek infrastruktur yang sedang dibangun. Nantinya, kereta ini akan menggunakan kereta tipe CR400AF.
“ CR400AF ini merupakan kereta cepat generasi terbaru hasil pengembangan CRRC Qingdao Sifang,” tulis akun Instagram Kereta Cepat Jakarta-Bandung, @keretacepat_id, Jumat 31 Mei 2019.
Desain moda transportasi ini diklaim lebih hemat energi, lebih andal, dan durasi penggunaannya 30 tahun. Biaya perawatannya juga lebih rendah.
Satu rangkaian kereta CRF400AF EMU ini terdiri atas 8 kereta dengan kecepatan 350 km per jam. Ada juga fitur peredam bising di kabin kereta.
“ Dengan kecepatan yang tinggi, kereta cepat ini juga dilengkapi dengan fitur cabin noise yang lebih rendah dibandingkan dengan tipe sebelumnya,” tulis keretacepat_id.
Selain itu, kereta ini juga dilengkapi dua penangkal petir di setiap rangkaian, sehingga meningkatkan keamanan terhadap sambaran petir, terutama di sisi peralatan tegangan tinggi.
View this post on Instagram
A post shared by Kereta Cepat Jakarta - Bandung (@keretacepat_id) on
Dream – Menteri BUMN, Rini M. Soemarno, mengatakan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang ditargetkan kelar pada 2020 bakal menjadi yang pertama di Asia Tenggara. Akhir tahun ini, pembangunan jalur kereta itu bakal selsai 60 persen.
“ Saya akan terus mengawal dan memastikan proyek berjalan baik. Semua ini juga tidak terlepas dari dukungan dari semua pihak, baik Pemda Jawa Barat, stakeholder dan masyarakat,” kata Rini dalam keterangan tertulisnya, Selasa 14 Mei 2019.
Hari ini, Rini meninjau penembusan Tunnel Walini. Setelah dikerjakan selama 15 bulan, terowonga dengan panjang 608 meter ini menjadi tunnel pertama dari 13 tunnel lainnya yang berhasil ditembus.
Detik-detik penembusan Tunnel Walini dikemas dalam acara bertajuk “ Tunnel Walini Breakthrough” dan prosesnya disaksikan langsung oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno; Dutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia, Xiao Qian; Direktur Jendral Pengadaaan Tanah, Arie Yuriwin; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna; serta sejumlah Direksi BUMN.
Rini juga menegaskan, pemerintah terus mendorong penyelesaian proyek kereta cepat ini sehingga mampu menciptakan pusat-pusat perekonomian baru. Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, keberadaan proyek ini bertujuan mengurai kepadatan di Jakarta maupun Bandung, sehingga mendorong pemerataan ekonomi.
“ Kita optimistis proyek ini berjalan baik dan kalau kita bisa selesaikan akhir 2020, ini bisa jadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara," kata dia.
Direktur Utama KCIC, Chandra Dwiputra, menyampaikan apresiasi kepada para kontraktor atas keberhasilan menembus Tunnel Walini. Pengerjaan tunnel selama ini menjadi menjadi salah satu prioritas dalam proyek KCJB dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan dan durasi kerja yang lama.
Dengan demikian, Chandra meyakini bahwa titik-titik pembangunan lainnya yang kini sedang dikerjakan akan segera rampung. Pembangunannya sedang digelar secara masif dan merata di berbagai titik guna mencapai target progress pada akhir tahun sebesar 59,78 persen.
“ Milestone ini akan semakin menumbuhkan keyakinan dalam diri masyarakat Indonesia bahwa memiliki kereta cepat di Indonesia bukan lagi menjadi impian yang tidak bisa diwujudkan," kata dia.
Sebagai terowongan pertama yang berhasil ditembus, Tunnel Walini memiliki lebar diameter dalam mencapai 12,6 meter dan lebar diameter luar mencapai 14,3 meter.
Terowongan yang berlokasi di Kecamatan Cikalongwetan, Bandung Barat, ini memiliki wesel di dalamnya serta 2 jalur kereta cepat dengan posisi DK95+472 pada inlet dan DK96+080 pada outlet. Sisi outlet dari tunnel ini akan langsung terhubung dengan Stasiun Walini.
Proses konstruksi Tunnel Walini dilakukan pada sisi inlet dan outlet secara bersamaan dengan menggunakan metode open-cut dengan menggali permukaan tanah hingga ke dasar galian dengan sudut lereng galian tertentu (slope angle).
Tunnel Walini merupakan terowongan garis lurus dengan kemiringan 1‰ (satu per mil) dan memiliki klasifikasi tingkat batuan yang cukup tinggi (grade V) serta kedalaman maksimum 37 meter.
Dengan metode ini, sisi inlet tunnel memiliki total panjang galian 228 meter sedangkan sisi outlet sepanjang 380 meter. Pengerjaannya sendiri melibatkan lebih dari 120 pekerja konstruksi dengan penggalian tunnel mencapai rata–rata 35 meter dan pengecoran secondary lining rata-rata 36 meter setiap bulannya.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale