Para Pekerja Di Jepang (japantimes.co.jp)
Dream - Bekerja magang namun dengan penghasilan layaknya pegawai setingkat manager bukan lagi mimpi. Hanya dengan sedikit kemauan, pencari kerja di Indonesia bisa mendapatkan penghasilan dari magang hingga Rp 10 juta per bulan.
Peluang ini muncul jika pencari kerja mau bekerja magang di Jepang. Untuk tahun pertama, pemagang bisa mendapatkan gaji sampai 80 ribu yen atau Rp 8,2 juta per bulan.
Seiring kemampuan yang meningkatkan, pemagang di tahun kedua bisa mendapatkan penghasilan 90 ribu yen (Rp 9,2 juta per bulan). Dan di tahun ketiga, gaji yang diterima naik lagi menjadi 100 ribu yen atau Rp 10,2 juta per bulan.
“ Kita harapkan para alumni magang ini tak hanya bekerja di perusahaan tapi juga berani berwirausaha sehingga bakat, kemampuan dan ilmu yang dipelajari selama magang di Jepang dapat langsung dipraktekan dalam usaha sendiri dan dapat menambah kesempatan kerja baru,” kata Menteri Tenaga Kerja Hanif M Dhakiri dikutip dari situs naker.go.id, Rabu, 11 Mei 2016.
Tak hanya penghasilan, para peserta magang kerja di Jepang memang akan mendapatkan bantuan uang permodalan setelah lulus program pemagangan.
Berdasarkan data Kemnaker per bulan Februari 2016, sekitar 5.774 pemuda Indonesia sedang melaksanakan program pemagangan di Jepang melalui program kerjasama Kemenaker dengan IM Japan. Terhitung sejak dimulainya kerjasama tahun 1993, sudah 37.012 orang pemuda dari seluruh Indonesia yang dilatih.Sekitar 31.073 orang yang berhasil menyelesaikan program dan kembali ke tanah air.
Program magang di Jepang ini bertujuan meningkatkan kompetensi pemuda Indonesia di bidang industri, meningkatkan keterampilan kerja,menambah wawasan ilmu pengetahuan serta meningkatkan etos kerja.
Sebelum berangkat magang ke Jepang, para calon peserta mengikuti berbagai program pelatihan yang dapat disesuaikan minat dan bakat peserta, diantaranya adalah mekanik, ahli elektronik, las listrik, bangunan, perkayuan, pabrik makanan dll.
Selama bekerja magang di Jepang, para peserta magang dilindungi oleh asuransi dan jaminan kesehatan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan di Jepang. Selain itu mereka pun mendapatkan penghasilan/gaji secara rutin.
”Sekembalinya ke Indonesia, peserta pemagangan bisa berwirausaha atau bekerja di perusahaan dan diharapkan mampu menularkan kebiasaan positif berupa etos kerja dan kompetensi yang tinggi sebagai kontribusi kepada perusahaan tempat ia bekerja,” kata Menaker Hanif
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?