Baru Lagi, Omicron Varian XE Diidentifikasi di Inggris

Dream - Sejumlah negara sudah mulai melonggarkan perbatasan walau pandemi masih berlangsung. Kasus Covid-19 memang sudah turun secara signifikan, tapi virus tersebut terus bermutasi dan kembali muncul varian baru.
Varian Covid-19 baru telah diidentifikasi di Inggris. Varian rekombinan ini dijuluki XE, merupakan hibrida dari Omicron BA.1 dan BA.2.
Omicron XE pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari. Sejak itu, kementerian kesehatan Inggris telah melaporkan lebih dari 630 kasus karena varian tersebut. Jumlahnya kurang dari 1% dari jutaan kasus COVID-19 di negara itu.
Perkiraan awal menunjukkan varian tersebut 10% lebih mudah menular daripada BA.2. Dalam pembaruan laporan epidemiologi minggu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa perkiraan ini masih awal, dan variannya Omicron XE masih terus dipantau.
“XE telah menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bervariasi dan kami belum dapat memastikan apakah XE memiliki pertumbuhan yang sebenarnya,” ujar Susan Hopkins, Kepala Penasihat Medis untuk Badan Keamanan Kesehatan Inggris.
Ia juga mengatakan belum ada bukti klinis terkait varian tersebut untuk menarik kesimpulan tentang penularan, tingkat keparahan, atau efektivitas vaksin.
Pada bulan Maret, para peneliti juga melaporkan kasus varian baru yang menggabungkan karakteristik Delta dan Omicron. WHO mengatakan bahwa pada 29 Maret belum ada bukti baru yang menunjukkan bahwa varian rekombinan ini menimbulkan risiko kesehatan masyarakat.
Apa Itu Virus Rekombinan?
Virus rekombinan muncul ketika dua atau lebih galur virus menukar beberapa materi genetiknya. Sebuah virus hibrida baru lahir, yang biasanya berisi beberapa karakteristik dari masing-masing strain.
Proses ini terjadi secara alami pada virus corona dan beberapa virus lainnya. Virus rekombinan ini memang tidak terlalu umum, sekitar 5% dari kasus Covid-19 di AS dan Inggris, tapi pemantauan harus tetap dilakukan.
“Varian rekombinan bukanlah kejadian yang tidak biasa, terutama ketika ada beberapa varian yang beredar, dan beberapa telah diidentifikasi selama pandemi hingga saat ini. Seperti jenis varian lainnya, sebagian besar akan mati dengan relatif cepat, ” kata Hopkins.
Ketika varian rekombinan baru ditetapkan, para ilmuwan memberi nama yang dimulai dengan "X" dan diikuti dengan huruf, tergantung pada urutan penemuannya.
XE akan dianggap sebagai varian Omicron kecuali varian tersebut menunjukkan karakteristik penyakit yang berbeda secara signifikan. Jika XE terus menyebar, para ilmuwan dapat melakukan lebih banyak penelitian untuk menilai daya menular dan kemampuannya membuat orang sakit.
Sumber: VeryWell
Shanghai Mendadak Sepi karena Lockdown, Covid-19 Makin Parah?
Dream - Pemerintah China kembali memberlakukan lockdown untuk provinsi Shanghai, setelah meningkatnya kasus Covid-19. Lockdown ini disebut paling luas di China dalam dua tahun pandemi.
Shanghai yang merupakan kota terbesar di Negeri Tirai Bambu dengan 26 juta penduduk, sebelumnya melakukan lockdown hanya terbatas pada perumahan dan tempat kerja.
Ada dua fase lockdown yang diterapkan, pertama untuk wilayah distrik keuangan Pohang Shanghai dan sekitarnya yang berlaku pada Senin, 28 Maret 2022 sampai Jumat, 1 April 2022.
Fasa ke dua, area pusat kota di sebelah barat Sungai Huangpu yang membelah kota, akan memulai lockdown lima hari, dimulai hari Jumat tersebut.
Kasus Covid-19 di China
Shanghai mendeteksi ada 3.500 kasus infeksi Covid-19 pada hari Minggu, 27 Maret 2022.
Komisi Kesehatan Nasional juga melaporkan ada 1.219 kasus baru yang dikonfirmasi pada hari Minggu itu. Dengan catatan lebih dari 1.000 di antaranya berada di provinsi Jilin, bersama dengan 4.996 kasus tanpa gejala.
Secara nasional, China melaporkan lebih dari 56.000 kasus yang dikonfirmasi selama bulan Maret ini. Dengan lonjakan kasus di Jilin, termasuk yang terbesar.
Sejumlah Kegiatan Masyarakat Diberhentikan
Selama lockdown, warga Shanghai diminta untuk tinggal di rumah dan pengiriman akan ditinggalkan di pos pemeriksaan untuk memastikan tidak ada kontak dengan dunia luar. Kantor dan semua bisnis yang tidak dianggap penting akan ditutup dan transportasi umum ditangguhkan.
Sudah banyak tempat di Shanghai yang telah di lockdown selama seminggu terakhir, kompleks perumahan mereka ditutup dengan penghalang plastik biru dan kuning. Penduduk juga diharuskan untuk mengikuti beberapa tes Covid-19.
Taman hiburan Disneyland Shanghai adalah salah satu bisnis yang tutup lebih awal. Pembuat mobil Tesla juga menangguhkan produksi di pabriknya di Shanghai.
Sementara sebelum lockdown diberlakukan, terjadi panic-buying atau pembelian secara berlebihan di supermarket yang dilakukan masyarakat pada Minggu, 27 Maret 2022.
Kegiatan masyarakat juga dibatalkan, seperti Festival Penyapuan Makam yang akan diadakan 5 April 2022 diubah secara online.
Tanggapan dari Pekerja
Beberapa pekerja, termasuk pedagang di pasar saham kota, juga bersiap untuk tetap menjalani sistem pengaturan “bubble” Covid-19 selama lockdown.
Li Jiamin, yang bekerja di industri keuangan, mengatakan bahwa dia telah mengemas beberapa pakaian dan persediaan. Perusahaannya sedang memilah-milah pengaturan tidur dan makan.
"Dampak keseluruhan masih besar," kata Li kepada The Associated Press, yang mengatakan kerugian yang diderita oleh pekerja di sektor informal yang tidak memiliki dukungan seperti itu.
Huang Qi, yang bekerja di sebuah universitas lokal, mengatakan dia telah menjalani lockdown di rumah sebelumnya dan bersiap untuk babak barunya.
“Saya pikir jika penutupan terus seperti ini, pekerja sekolah kita tidak akan banyak terpengaruh, tetapi bagaimana dengan mereka yang bekerja di ekonomi riil? Bagaimana bisnis mereka dapat dipertahankan?” kata Huang.
"Saya masih berharap masyarakat kita dapat menemukan keseimbangan yang lebih baik antara memastikan kehidupan normal dan pencegahan dan pengendalian epidemi," tambah Huang.
Shanghai sendiri telah mengubah dua gimnasium, ruang pameran, dan fasilitas lainnya untuk menampung pasien potensial yang terinfeksi.
China telah menyebut pendekatan lama “tanpa toleransi” sebagai strategi pencegahan yang paling ekonomis dan efektif terhadap Covid-19.
Berdasarkan pengumuman kantor pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada Minggu malam, menyatakan langkah-langkah baru yang diberlakukan di Shanghai bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus, melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat, serta mencapai target dinamis nol Covid-19 sesegera mungkin.
Hal itu membutuhkan lockdown dan pengujian massal, dengan kontak dekat sering dikarantina di rumah atau di fasilitas pemerintah pusat. Strategi tersebut berfokus pada pemberantasan penularan virus di masyarakat secepat mungkin.
Sumber: apnews.com
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Saltum Pakai Busana Mini di Tengah Cuaca Dingin Eropa, Fuji Tuai Protes Nikita Mirzani
Fuji tak terima dibilang salah kostum saat liburan ke Eropa
Baca Selengkapnya

Benua Mini Kuno Berusia 215 Juta Tahun Ditemukan di Selatan Indonesia, Kondisinya Tak Terduga
Benua kuno berusia 215 juta tahun ditemukan di selatan Indonesia.
Baca Selengkapnya

Intip Keunggulan F-15EX, Jet Tempur Tercanggih Dunia yang Diborong Kemhan
Pesawat tempur F-15EX yang dibuat oleh Boeing ini merupakan varian terbaru dari keluarga pesawat F-15.
Baca Selengkapnya

6 Kabar Terbaru Rimbi Anak Perempuan di Sinetron Ronaldowati, Makin Cantik Menikah dengan Bule Inggris
Pemeran Rimbi menjadi wanita dewasa yang cantik dan menikah dengan bule Inggris.
Baca Selengkapnya

Dibekali Chipset Paling Gres, Intip Spesifikasi iQOO 12 5G yang Punya Fitur 'Monster Inside'
iQOO rilis ponsel gim baru dengan cipset mumpuni Snapdragon 8 Gen 3
Baca Selengkapnya

Penampakan Rumah Mewah Bergaya Inggris Klasik di Kalsel, Saking Gedenya Tamu Bisa Nyasar
Desainnya yang mencolok dipastikan bakal mencuri perhatian orang yang melintas.
Baca Selengkapnya

Surat Wasiat Mahasiswi Unair yang Tewas dengan Kepala Terbungkus Plastik si Dalam Mobil
Ditemukan sepucuk surat berbahasa Inggris diduga milik mahasiswi Unair yang meninggal dalam mobil.
Baca Selengkapnya