Gempa dan Tsunami Palu Timbulkan Kerugian Rp10 T

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Jumat, 5 Oktober 2018 12:30
Gempa dan Tsunami Palu Timbulkan Kerugian Rp10 T
BNPB menyebut nilai kerugian ini masih angka sementara.

Dream - Gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), memporak-porandakan sebagian besar bangunan dan fasilitas umum. Perekonomian sempat lumpuh dalam beberapa hari.

Berdasarkan taksiran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kerugian yang timbul mencapai lebih dari Rp10 triliun. Tetapi, angka ini masih berupa taksiran dan belum pasti.

" Kalau kita bandingkan dengan Lombok, melihat lokasi di Sulteng, perkiraan kerusakan di atas Rp10 triliun," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Kamis 4 Oktober 2018.

Sutopo menjelaskan, angka tersebut didapat dari perhitungan menggunakan metode quick count (hitung cepat). Cara hitungnya dengan menaksir nilai kerusakan yang terjadi.

" BNPB menurunkan tim damage and loses assessment untuk hitung berapa besar kerugian dan kerusakan," ucap dia.

Selain itu, tim tersebut juga menghitung berapa kebutuhan untuk pemulihan paska-gempa. Tetapi, Sutopo belum memberikan keterangan mengenai besarnya biaya tersebut.

" Saya perkirakan Presiden akan keluarkan instruksi khusus untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi di Sulteng," kata Sutopo.

1 dari 3 halaman

Per 4 Oktober, Korban Tewas Gempa Palu Jadi 1.424 Jiwa

Dream - Jumlah korban tewas akibat gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah terus bertambah. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 4 Oktober 2018 menyebutkan korban tewas kini sebanyak 1.424 jiwa, meningkat 17 jiwa dari Rabu kemarin sebanyak 1.407 jiwa.

" Hingga siang ini, korban meninggal dunia 1.424 orang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis 4 Oktober 2018.

Menurut Sutopo, korban meninggal dunia berasal dari Palu sebanyak 1.203 jiwa, Donggala 144 jiwa, Sigi 64 jiwa, Parigi Moutong 12 jiwa dan satu jenazah dari Pasangkayu, Sulawesi Barat.

Sebagian meninggal akibat tertimbun reruntuhan rumah. Ada pula yang tewas karena tersapu gelombang tsunami.

Selain itu, ada 2.549 orang mengalami luka berat. Saat ini mereka mendapat perawatan di rumah sakit. " Sebagian dirawat di luar wilayah Palu serta Makassar dan wilayah lain," ucap dia.

Kemudian, ada 113 orang yang masih dinyatakan hilang. Data orang hilang itu hanya berasal dari laporan keluarganya saja.

Sutopo berujar, hingga kini sudah ada 1.407 orang meninggal dunia sudah dimakamkan. Sebagian besar dimakamkan secara massal. (ism)

2 dari 3 halaman

Pasha Dituduh Tak Becus Tangani Korban Gempa, Adelia Meradang

Dream - Gempa 7,4 Skala Richter yang mengguncang Donggala dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya menewaskan 1.424 orang.

Di tengah usaha bersama pemerintah Kota Palu mengupayakan segala cara untuk bangkit dari keterpurukan, masih ada orang-orang yang membuat provokasi.

Hal itu yang membuat geram Adelia Wilhelmina, istri Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha 'Ungu'.

Wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat itu menumpahkan kekesalannya di insta stories akun instagramnya.

Di sini kita semua korban, tapi kenapa orang malah anarkis dan membuat kabar-kabar yang memprovokasi. Kita dapat cobaan, tapi ini kehendak Allah,” tulis Adelia dalam insta stories yang diunggah Rabu, 3 Oktober 2018.

Ia juga kecewa kepada orang-orang yang menyebut kinerja sang suami bersama pemerintah Palu tidak cepat tanggap menghadapi musibah ini.

Cupilkan instastory Adelia Wilhelmina

“ Sampai orang-orang bilang pemerintah kota Palu tidak bergerak. Saya istrinya, mendampingi dan melihat sendiri kita semua bekerja,” tulisnya.

Adelia memohon agar semua orang bisa bersikap lebih manusiawi ketika mengkritik kinerja pemerintah Kota Palu, khususnya kepada Pasha.

Menurutnya, seluruh korban termasuk dirinya dan sang suami, sama-sama merasakan penderitaan seperti kelaparan dan kehausan.

Di akhir tulisannya, Adelia menegaskan ia dan sang suami tidak lari dari permasalahan bencana yang sedang menimpa daerah Palu. Bahkan, untuk menemani sang suami, Adel harus rela meninggalkan anak-anaknya di Bogor.

“ Saya juga ninggalin anak-anak di Bogor. Saya bertahan di sini karena kita semua tidak lari."

Melalui unggahan Pasha dan Adelia, terlihat beberapa kali mereka menunjukkan rasa peduli kepada para korban, sampai-sampai kedua pasangan tersebut pernah terlihat tidur bersama para korban di sebuah pengungsian.

3 dari 3 halaman

Marcelino Lefrandt Tunaikan Janji Sumbang Rp1 M Korban Gempa Palu

Dream - Marcelino Lefrandt memenuhi janjinya menyumbangkan Rp1 miliar rupiah untuk korban gempa Palu, Sulawesi Tengah. Sumbangan itu diberikan setelah film The Origin of Santet yang dibintanginya menembus satu juta penonton.

" Jadi ditargetkan 1 juta penonton disumbangkan 1 miliar untuk para korban bencana alam Donggala dan Palu," kata Marcelino saat di Peluncuran film The Origin of Santet di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Oktober 2018.

Menurut Marcel, ide itu muncul setelah melihat penderitaan yang dialami warga Palu dan Donggala akibat gempa dan tsunami. Kondi itu membuat beberapa para pemain film tersebut seperti Ray Sahetapi dan Ayu Diah Pasha prihatin.

marcelino

Foto : Nur Ulfa/Dream

" Ide itu dari temen-temen sih, dari eksekutif produser dari produser," ujarnya.

Sejak proses penggarapan, film ini memang dibuat tak hanya untuk mencari keuntungan. Marcel ingin keuntungan yang diperoleh juga bisa bermanfaat bagi orang banyak.

" Karena Indonesia lagi ditimpa bencana alam terus ya. Jadi kita harus berbuat sesuatu," kata dia.

Bencana yang melanda Palu memang cukup dekat kaitannya dengan Marcel. Mantan suami Dewi Rezer ternyata memiliki keluarga yang ikut terdampak gempa dan tsunami yang mempprak-porandakan beberapa daerah.

" Kakak saya punya rumah juga di sana dan update kondisi di sana saya prihatin dan sedih. Jadi saya cuma doa aja dan ada teman juga jadi korban," tuturnya.(Sah)

Beri Komentar