Dream - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menjawab berbagai kritik soal keputusannya yang menerima mengelola usaha pertambangan dari pemerintah. Gus Yahya menegaskan akan mengelola tambang itu dengan kapasitas profesional.
Gus Yahya awalnya menyoroti soal pendapat yang mengatakan tambang itu haram. Menurutnya, tambang dikatakan haram jika asal-usul, pengelolaan hingga pemanfaatannya dilakukan tidak benar.
" Jadi asal usulnya, pengelolaannya dan penggunaannya yang bikin haram. Tapi memanfaatkan batu bara itu tidak otomatis haram," kata dalam video ungganan Instagram @nu.online, Rabu 12 Juni 2024.
Gus Yahya melihat asal-usul tambang yang akan dikelola tersebut sudah jelas dari pemerintah. Dia menjelaskan mengapa pemerintahan Presiden Jokowi ingin memberikan pengelolaan tambang ke ormas keagamaan.
Pemerintah ingin mencari jalan untuk memecah kebekuan dari asymmetric distribution of resources. Di mana ada ketimpangan distribusi resources dalam pengelolaan tambang.
ungkapnya.
Lalu pemerintah memberi batas Waktu pada pengusaha tambang untuk menggarap lahannya. Jika perusahaan tidak mencapai target dengan tenggat Waktu makan lahan yang diberi izin akan dipotong.
" Kalau nggak tercapai dipotong. Kalau sudah terpotong mau dikasih siapa? Dilelang lagi ya jatuh ke perusahaan itu lagi.... Maka ormas agama dijadikan sasaran, tapi sasarannya ya masuk akal, kalau ormas dipakai untuk urusan agama dan sampai keumatnya, kalau diserang, serang ormas agamanya jangan pemerintah," katanya.
Melihat rencana itu, Gus Yahya dengan sigap menerima tawaran dari pemerintah.
" Kemudian ditawarkan kalau ormas mau silakan ambil mengajukan permohonan, lah barang sudah ditawarkan begini masa nggak mau, tawani getuk aja mau," ungkapnya.
kata Gus Yahya.
Lalu Gus Yahya kembali menyinggung soal penilaian, apakah ormas keagamaan bisa mengelola tambang? Dengan tegas, dia mengatakan sudah memiliki orang-orang profesional. Dia juga menjamin hasil bisnis yang dihasilkan tidak akan diselewengkan.
" Kita sudah punya kapasitas professional... Nah pemanfaataannya untuk apa? lihat aja nanti, kita udah atur semuanya, gimana struktur bisnisnya, bagaimana koperasi dibentuk dan sebagainya supaya ini menjamin tidak akan dibawa lari oleh pribadi-pribadi," katanya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR