Kini, Giliran Bosnia Kepincut Bisnis Halal

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 8 Desember 2016 15:15
Kini, Giliran Bosnia Kepincut Bisnis Halal
Negara ini tergiur dengan pasar halal yang berkembang pesat.

Dream – Perbankan Bosnia, produsen makanan, dan perhotelan mengadopsi standar halal untuk memenuhi kebutuhan pasar halal yang berkembang pesat. Pertumbuhan pasar halal ini didorong oleh banyaknya Muslim dan turis dari negara Kawasan Teluk serta meningkatnya perdagangan dengan negara-negara Arab.

“ Potensi pasarnya ini tinggi karena ada jurang antara permintaan dan pasokan,” kata kepala agensi sertifikasi halal, Amir Sakic, di Sarajevo, Bosnia, dilansir dari Salaam Gateway, Kamis 8 Desember 2016.

Sakic mengatakan agensi halal mereka telah mensertifikasi produk halal dari Bosnia, Serbia, Montenegro, dan Lithuania untuk mendukung produk halal mereka.

Disebutkan potensi pasar halal pada tahun 2015 mencapai lebih dari US$1 triliun (Rp13.332,5 triliun), menurut Deloitte Tohmatsu Consulting. Pasar ini tumbuh 15 persen dalam setahun.

Sertifikat halal ini sejalan dengan hukum syariah Islam. Suatu produk yang ingin mengantongi sertifikat halal ini tidak boleh mengandung bahan-bahan haram seperti babi, alkohol, dan darah. Lini produksi pun diminta untuk bebas dari hal-hal yang bersifat haram.

Salah satu produsen makanan di Sarajevo, Klas, mengklaim semua makanannya halal. Quality Manager Klas, Vasvija Poljo, menjelaskan produk mereka juga bebas dari kandungan zat berbahaya bagi kesehatan.

“ Semua bahan baku harus bebas dari pestisida, logam berat, organisme yang dimodifikasi (genetically modified organism/GMO), antibiotik, dan zat-zat yang berdampak negatif bagi kesehatan,” kata dia.

Bank syariah Bosnia, Bosna Bank International (BBI), menolong portofolio proyek halal senilai US$500 juta (Rp6,6 triliun). “ Industri halal ini adalah koridor ke dunia Islam karena (industri halal) adalah investasi terbesar dunia saat ini,” kata Direktur BBI, Amer Bukvic.

Perhotelan pun tak mau kalah ikut mengambil kue pasar halal. Pemilk dua hotel besar di Sarajevo, Saljo Mrkulic, mengatakan ada investor negara Teluk yang sengaja membeli lahan pertanian dan perusahaan produsen makanan di Serbia dan Bosnia untuk membantu memasok bahan makanan halal. Memang, membeli makanan organik lebih mahal daripada makanan biasa, namun pihak hotel akan mendapatkan hasil yang lebih baik.

“ Hal pertama yang dilakukan oleh turis Arab adalah melihat sertifikat halal. Memang mahal untuk mempertahankan sertifikat halal (untuk halal). Makanan organik memang mahal, tapi itu akan mendatangkan lebih banyak tamu,” kata dia.(Sah)

Beri Komentar