Dream - Menunaikan ibadah haji bukan hanya untuk mereka yang mampu membayar, namun juga untuk mereka yang diridai kehadirannya oleh Allah SWT di Tanah Suci. Pintu itu terbuka bahkan bagi seorang pemulung sekalipun.
Dia adalah Khumaidi Katijan. Di usianya yang berada di 49 tahun, akhirnya dia bisa menunaikan ibadah rukun Islam kelima, bersama istrinya Siti Fatimah yang kini berusia 45 tahun.
Khumaidi tak menyangka, dia bisa menunaikan ibadah haji. Pria asal Kabupaten Mojokerto ini sehari-harinya bekerja sebagai pemulung barang bekas di TPA Karangdiyeng, Kecamatan Kutorej.
Sebelumnya, ibadah haji Khumaidi sempat tertunda selama tiga tahun karena pandemi. Bapak dua anak ini semestinya berangkat haji pada tahun 2021 namun saat itu penyelenggaraan ibadah haji ditiadakan karena pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur tahun ini dipanggil untuk berhaji ke Baitullah,” tuturnya dikutip dari laman Kemenag Jatim, Selasa, 4 Juni 2024.
Khumaidi menceritakan keinginan untuk pertama kali mendaftar haji datang dari sang istri. Awalnya dia sempat pesimis karena merasa hanya seorang pemulung.
ujarnya.
Rupanya keinginan sang istri tersebut tak dianggap sebelah mata oleh Khumaidi meski baginya itu bukan hal mudah. Dengan segala usaha dan ketekunannya, dia bisa mengumpulkan tabungan Rp10 juta pada tahun 2011.
“Pada tahun 2011 itu kebetulan tabungan kami sudah terkumpul 10 juta. Awalnya ingin saya belikan tanah kecil-kecilan tetapi saya ingat kalau istri ingin berangkat haji. Dibantu dana talangan, akhirnya saya bisa mendaftar haji,” terang Khumaidi.
Setelah mendaftar haji, Khumaidi berusaha menabungkan sebagian besar pendapatannya dari memulung untuk persiapan dana pelunasan.
“Dari memulung, saya bisa memperoleh uang penghasilan seratus ribu atau kalau sedang sepi ya kurang dari seratus ribu perhari,” kenangnya.
Setiap harinya, dia hanya menggunakan uang Rp25 ribu untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan sisanya ia sisihkan sebagai tabungan haji.
Untuk menambah penghasilannya, Khumaidi dan istrinya sempat mempunyai usaha membuat batu merah. Meski cukup membantu perekonomiannya, usaha ini sudah berhenti semenjak 4 tahun lalu karena tanahnya sudah habis.
Tiga belas tahun kemudian, kini Khumaidi dan istrinya tergabung dengan kloter 65. Menjadi jemaah haji dari Indonesia. Mereka telah terbang ke tanah suci pada Rabu, 29 Mei 2024.
Di tanah suci nanti, dia akan memohonkan doa supaya anak-anaknya dan saudara-saudaranya bisa berangkat ke tanah suci seperti dirinya. Dia juga berharap ia dan keluarganya diberikan kehidupan yang barokah oleh Allah SWT.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur