Kondisi Sebenarnya Rumah Gratis Tanpa 'Tapera' yang Digemborkan Kim Jong-un

Reporter : Editor Dream.co.id
Jumat, 7 Juni 2024 15:46
Kondisi Sebenarnya Rumah Gratis Tanpa 'Tapera' yang Digemborkan Kim Jong-un
Program ini pertama kali dijalankan pada 2021 dan hingga kini sudah berdiri 10.000 rumah gratis di Ibu Kota Pyongyang.

1 dari 11 halaman

Kondisi Sebenarnya Rumah Gratis Tanpa 'Tapera' yang Digemborkan Kim Jong-un

Kondisi Sebenarnya Rumah Gratis Tanpa 'Tapera' yang Digemborkan Kim Jong-un © During a visit to the Rimhung site earlier this month, Kim confirmed that next year's project will also be in the Hwasong are 2024 maverick

2 dari 11 halaman

© During a visit to the Rimhung site earlier this month, Kim confirmed that next year's project will also be in the Hwasong are 2024 maverick

Dream - Korea Utara sedang menjalankan program penyediaan 50.000 rumah gratis bagi warganya tanpa iuran sedikit pun dari penerima manfaat. Program ini pertama kali dijalankan pada 2021 dan hingga kini sudah berdiri 10.000 rumah gratis di Ibu Kota Pyongyang.

3 dari 11 halaman

© Jadi Ibu Negara Korut, Ri Sol Ju Harus Patuhi 7 Aneh dari Kim Jong Un 2024 maverick

Presiden Kim Jong Un menargetkan 50.000 rumah gratis selesai pada tahun 2025. Pertanyaannya, bagaimana wujud rumah gratis yang telah dibangun Kim Jong Un?

4 dari 11 halaman

Menurut seorang mitra pelapor Daily NK yang dirahasiakan identitasnya, mengatakan
bahwa pihak berwenang di negeri Komunis itu dapat membangun lebih banyak rumah daripada yang direncanakan.

Faktornya adalah karena standar yang longgar dalam proses konstruksi.

Rumah yang dibangun dianggap selesai ketika dindingnya sudah dibangun, serta pintu depan dan jendela luarnya sudah selesai.

5 dari 11 halaman

© Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengajak putrinya Kim Ju Ae mengunjungi Peternakan Ayam Kwangchon dekat Pyongyang, Korea Utara, 7 Januari 2024, 2024 maverick

Selanjutnya pemerintah tidak lagi berkewajiban untuk menyediakan bahan untuk menyelesaikan konstruksi di dalamnya. Sehingga dapat melanjutkan dengan cepat membuat rumah yang lain.

6 dari 11 halaman

Akibatnya, hanya sekitar 5% hingga 7% rumah dari keseluruhan proyek 50.000 rumah yang telah selesai interiornya dan siap untuk ditempati, kata mitra pelapor.


Sisanya, sekitar 95%, penghuni harus melakukan pekerjaan interior sendiri, termasuk toilet, keran, wallpaper, lantai dan ubin.

Keluarga yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan interior sendiri terkadang tidak jadi pindah dan menjual rumah mereka. Untuk diketahui, rumah gratis tersebut berbentuk seperti apartemen.

7 dari 11 halaman

“Banyak keluarga yang gempar karena air dari wastafel rumah di atas mereka bocor melalui langit-langit,” kata seorang rekan wartawan di Pyongyang kepada Daily NK.


“Mungkin karena eksterior rumah tidak tahan lembab dengan baik, rumah-rumah itu penuh dengan kelembapan pada musim dingin lalu sehingga wallpapernya membusuk," lanjutnya.

8 dari 11 halaman

© Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengajak putrinya Kim Ju Ae mengunjungi Peternakan Ayam Kwangchon dekat Pyongyang, Korea Utara, 7 Januari 2024, 2024 maverick

Para pembangun juga disebut sering kali menggunakan bahan yang murah dan berkekuatan rendah untuk menyelesaikan eksterior bangunan.

9 dari 11 halaman

“Karena mereka mencoba membangun banyak rumah dalam waktu singkat meskipun ada kekurangan pasokan, mereka sering mencampurkan material yang seharusnya tidak digunakan,” kata mitra pelapor.


“Orang-orang yang tahu bagaimana rumah-rumah itu dibangun tidak akan pindah ke apartemen bertingkat tinggi, tidak peduli seberapa menterengnya bangunan itu dari luar,” lanjutnya.

10 dari 11 halaman

Selain itu, apartemen-apartemen tersebut mengalami kekurangan listrik dan air yang serius. Bahkan, penghuni salah satu apartemen bertingkat tinggi di daerah Songhwa terpaksa membawa beras, lauk pauk, air, dan barang-barang lainnya naik dan turun tangga karena lift tidak berfungsi dengan baik, menurut mitra pelapor Pyongyang.


Dia juga mengatakan kepada Daily NK bahwa operasi lift yang tidak teratur membuat penghuni membayar uang suap agar dapat menempati apartemen di lantai bawah. 

11 dari 11 halaman

Meskipun demikian, beberapa orang di Korea Utara memandang pembangunan perumahan di Pyongyang secara positif.

Secara khusus, penduduk di provinsi lain iri dengan penduduk Pyongyang karena mereka dapat pindah ke perumahan modern, dan mengagumi bagaimana “Pyongyang menjadi kota kelas dunia.”

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More