Krisis Ekonomi Terburuk, Warga Lebanon Harus Rampok Bank untuk Tarik Uang di Rekeningnya Sendiri

Reporter : Editor Dream.co.id
Kamis, 6 Oktober 2022 15:45
Krisis Ekonomi Terburuk, Warga Lebanon Harus Rampok Bank untuk Tarik Uang di Rekeningnya Sendiri
Pada Selasa lalu, masyarakat melakukan aksi demonstrasi di bank luar ibu kota Beirut agar diizinkan mengambil uang mereka.

Dream - Krisis ekonomi yang menghantui dunia rupanya sudah terjadi di Lebanon. Pada Selasa lalu, masyarakat melakukan aksi demonstrasi di bank luar ibu kota Beirut agar diizinkan mengambil uang mereka.

Salah seorang duta besar Lebanon, George Siam, menjadi salah seorang yang ikut aksi duduk di luar bank itu. Pria yang pernah bertugas di Qatar, Turki, Brasil, dan Uni Emirat Arab, itu menuntut agar diizinkan menarik uang dari rekeningnya.

Istri George, Golda Siam, mengatakan bahwa suaminya tidak bersenjata dan hanya melakukan aksi damai. " Itu uang kami dan kami tidak perlu mengemis untuk itu," kata Golda dikutip dari CNN.

1 dari 2 halaman

Pada bulan September, Sali Hafiz, seorang wanita Lebanon, menjadi berita utama media setempat ketika mendatangi sebuah bank dengan pistol mainan. Golda mendukung Hafiz dan mentweet, " Kami membutuhkan lebih dari itu. Wanita itu adalah pahlawan."

Dua pria lain juga menodong petugas bank di Lembah Beqaa dan Tyrus pada hari Selasa, mereka menuntut agar tabungan mereka dikembalikan. Kedua pria itu membawa senjata dan menyandera petugas bank.

Pada hari Selasa pula, dalam insiden lain, bank ke empat di Tripoli diserbu oleh karyawan perusahaan listrik yang tidak puas. Sesuai dengan Depositors Outcry Association, sebuah kelompok advokasi, mereka memprotes gaji yang terlambat serta pemotongan gaji.

2 dari 2 halaman

Bulan lalu, setidaknya terjadi tujuh insiden di mana deposan marah menduduki bank. Setelah ini, bank kini telah mempekerjakan perusahaan keamanan swasta untuk menjaga cabang mereka.

Insiden-insiden ini melukiskan gambaran suram tentang kondisi kehidupan mengkhawatirkan yang dihadapi Lebanon di tengah krisis keuangan.

Banyak yang menuding korupsi dan salah urus negara yang menjadi biang kerok memburuknya krisis ekonomi Lebanon. Bahkan disebut sebagai yang terburuk di sepanjang sejarah mereka.

Sejak 2019, pound Lebanon telah kehilangan lebih dari 95 persen nilainya di pasar gelap. Pada saat yang sama, pengangguran dan kemiskinan melonjak. (wionews.com)

Beri Komentar