Bank Syariah Indonesia Mengantongi Laba Bersih Rp742 Miliar Pada Kuartal I 2021. (Foto: Bank Syariah Indonesia)
Dream – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) membukukan laba bersih senilai Rp742 miliar pada kuartal-I 2021. Laba bersih ini naik 12,85 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp657 miliar.
Kenaikan kinerja triwulan 1 2021 didorong oleh kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil sampai akhir Maret 2021 sebesar 5,16 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan kenaikan laba ini didorong oleh ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah yang optimal. Langkah ini membuat cost of fund atau biaya dana bagian dari keuntungan bank menjadi lebih besar.
“ Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini BSI fokus ke empat hal diantaranya mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain, memanage efisiensi, akselerasi kapabilitas digital dan integrasi operasional pasca merger,” kata Hery dalam konferensi pers paparan kinerja secara virtual, Kamis 6 Mei 2021.
Dengan pertumbuhan laba ini, lanjut Hery, BSI bisa meningkatkan rasio profitabilitas ditandai dengan meningkatnya return on equity (ROE) dari 11,9 persen per Desember 2020 menjadi 14,12 persen pada Maret 2021.
Dari sisi bisnis, BSI pada kuartal 1 2021 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp159 triliun, naik 14,74 persen dari periode sama 2020 sebesar Rp138,6 triliun.
Komposisi pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp71,6 triliun, korporasi Rp37,3 triliun, segmen kecil dan menengah Rp20,8 triliun, mikro Rp15 triliun dan komersial Rp9,6 triliun.
Angka rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) gross turun dari 3,35 pada kuartal I 2020 menjadi 3,09 persen pada kuartal I 2021.
Dana pihak ketiga (DPK) BSI pada kuartal I 2021 mencapai Rp205,5 trilun. Angkanya naik 14,3 persen dari periode yang sama tahun 2020 yang sebanyak Rp179,8 triliun.
Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan dana murah (giro dan tabungan) sebesar 14,73 persen sehingga meningkatkan rasio CASA dari 57,54 persen pada kuartal 1 2020 menjadi 57,76 persen pada kuartal 1 2021.
Dengan kinerja tersebut, sampai kuartal 1 2021, BSI mengantongi aset sebanyak Rp234,4 triliun naik 12,65 persen secara year on year (yoy) dibanding periode sama 2020 sebesar Rp208,1 triliun. BSI juga mencatat kenaikan rasio permodalan atau CAR menjadi 23,1 persen di kuartal 1 2021.
BSI terus meningkatkan kapabilitas digital, hal ini tercermin dari volume transaksi kanal digital BSI yang tumbuh signifikan sepanjang kuartal pertama 2021. Nilainya hingga Maret 2021 lalu sudah menembus Rp40,85 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 82,53 persen secara tahunan (yoy).
Sepanjang Januari-Maret 2021, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp17,3 triliun. Akumulasi jumlah transaksi dari platform tersebut mencapai 14,65 juta transaksi, tumbuh 72,35 persen yoy.
Secara umum, kenaikan volume transaksi melalui channel digital banking BSI sampai Maret 2021 naik 43,3 persen yoy. Selain disumbang oleh transaksi BSI Mobile (42 persen), kenaikan ini juga ditopang aktivitas nasabah pada kanal internet banking (24 persen); kartu debit/kredit (17 persen); dan ATM (14 persen).
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN