Ladies, Jangan Dengar Omongan Negatif Bila Ingin Sukses Bisnis

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 9 Maret 2020 12:24
Ladies, Jangan Dengar Omongan Negatif Bila Ingin Sukses Bisnis
Kamu bisa menghempas manja tantangan-tantangan bisnis dengan cara-cara ini.

Dream - Perempuan acapkali menghadapi permasalahan dalam karier dan bisnis. Mulai dari isu gender sampai masalah mental.

Hal ini disebabkan oleh masyarakat umum yang belum memberikan kebebasan bagi perempuan untuk menjalankan kehidupannya.

“ Akibatnya, perempuan menjadi lebih takut gagal untuk memulai bisnis,” kata Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H Maming, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin 9 Maret 2020.

 

 

Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H Maming

Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H Maming (Foto: BPP Hipmi)


Maming mendorong wanita harus berani menghadapai tantangan, terutama bisnis. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan diri.

“ Solusinya, jangan dengarkan semua omongan orang lain,” kata dia.

Perempuan juga diminta untuk menghindari kerja sama dengan orang-orang yang memandang rendah wanita dalam bisnis.

1 dari 6 halaman

`Hempaskan` dengan Kerja Keras

Mantan bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu menyarankan, perempuan menepis tudingan negatif dengan kerja keras. Perempuan harus membuktikan kemampuannya.

Maming meminta perempuan membuat rencana bisnis dan mulai dengan sederhana. Plus, tidak ragu berkolaborasi atau mencari partner kerja sama untuk bisnis.

Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H Maming

Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H Maming (Foto: BPP Hipmi)


“ Kebanyakan perempuan yang telah menikah dan memiliki anak, akan kesulitan membagi waktu antara bisnis dan keluarga,” kata dia.

Partner bisnis diperlukan karena perempuan akan menguras energi untuk menjalankan bisnis sekaligus. “ Menjalani peran sekaligus sebagai istri, ibu, dan pebisnis akan sangat sibuk,” kata Maming.

2 dari 6 halaman

Buat Perencanaan Matang

Maming mengatakan perencanaan matang sebelum berbisnis diperlukan. Terutama, mengenai waktu kerja agar bisnis bisa berjalan sesuai jadwal.

Ditambah lagi kaum hawa harus mempertebal mental kewirausahaan.

“ Yang perlu diketahui adalah selalu ada masalah dan tantangan baru dalam bisnis. Maka, tidak perlu kaget atau panik kalau hal tersebut datang kepada kamu,” kata dia.

3 dari 6 halaman

Jangan Minder

Perempuan juga diminta untuk tidak merasa minder daripada lelaki untuk urusan bisnis. Mereka acapkali merasa lebih lemah daripada kaum adam.

Melihat ini, Maming meminta perempuan untuk menggenjot rasa percaya diri. Ditambah belajar dari para pebisnis sukses dan pemimpin perusahaan dunia yang telah membuktikan wanita tak kalah dari pria.

“ Ingatlah bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai derajat yang sama di dunia bisnis. Sudah banyak perempuan yang menjadi pengusaha atau memiliki jabatan tinggi di perusahaan. Jadi, optimislah bahwa kamu juga bisa sukses seperti mereka," kata dia.

4 dari 6 halaman

Mau Sukses Berbisnis? Hindari Pola Pikir Ini

Dream - Saat mulai bisnis, banyak pengusaha merasa perlu melakukan segalanya. Mulai dari pengembangan produk, operasi sampai layanan pelanggan.

Dikutip dari Liputan6.com, Jumat 28 Februari 2020, pengusaha mungkin bertindak sebagai pengacara dalam membangun struktur bisnis dan membukukan sendiri keuangannya. Bahkan, melaporkan pajaknya sendiri.

Pada awalnya, mereka mungkin bertindak sebagai pengacara dalam membangun struktur bisnis dan  melakukan pembukuan sendiri dan mungkin bahkan melaporkan pajaknya sendiri.

 



Ternyata, kesediaan untuk melakukan semuanya sendiri bisa sangat penting untuk meluncurkan bisnis. Hal ini memungkinkan pengusaha untuk mempelajari seluk beluk bisnis dan dapat menjadi penghematan biaya yang sangat besar ketika bisnis didirikan.

Namun, pola pikir do-it-yourself dapat dengan cepat menjadi penghalang yang signifikan untuk sukses, karena banyak pengusaha mengalami kesulitan mendelegasikan dan melakukan outsourcing ketika bisnis tumbuh.

5 dari 6 halaman

Butuh Nasihat

CNBC memberitakan, menjadi wirausahawan yang sukses acapkali membutuhkan perubahan dramatis dalam pola pikir dengan mengandalkan para ahli.

Tujuannya untuk mendapatkan nasihat profesional bisa terasa asing bagi banyak calon pengusaha.

Orang-orang di jaringan keluarga dan teman mungkin tidak menggunakan bantuan profesional.

Oleh karena itu, meminta bantuan penasihat keuangan, pelatih bisnis atau pengacara mungkin tampak tidak perlu atau membuang-buang uang.

Pemikiran seperti ini adalah kesalahan besar karena tidak perlu mempekerjakan mereka sebagai staf, tetap bisa berkonsultasi jika membutuhkan bantuan.

Misalnya, dengan membayar beberapa ratus dolar hanya untuk satu atau dua jam dari CPA atau waktu pengacara ketika memulai bisnis, dengan konsultasi berkala ketika masalah muncul.

Jenis konsultasi yang diperlukan ini bisa menghemat ribuan dolar dalam jangka panjang.

Mengingat  banyak dari profesional bekerja dengan berbagai wirausahawan dan memiliki pengetahuan dan pengalaman khusus, mereka mungkin menemukan sesuatu yang dapat menghambat pertumbuhan  atau menyabot kesuksesan bisnis.

Mereka mungkin bisa memberi kamu nasihat yang menyelamatkan dari percobaan dan kesalahan berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Mengandalkan para ahli adalah normal dan diharapkan dalam lingkaran bisnis yang sukses dan bernilai tinggi.

Bagi mereka yang baru mengenal permainan atau dibesarkan dalam kelompok sosial ekonomi yang kurang mampu, para pakar seperti ini bisa terlihat asing.

6 dari 6 halaman

Hal Lain

Banyak individu yang kaya dan memanfaatkan para ahli sebagai hal biasa. Mereka mungkin memiliki teman dekat atau anggota keluarga yang merupakan pengacara atau penasihat keuangan.

Mereka memiliki jaringan orang yang dapat dengan cepat dan mudah merujuk ke orang yang tepat yang telah didukung oleh seseorang yang dipercayai.

Sebaliknya, banyak orang yang berasal dari kelompok sosial ekonomi yang kurang kaya mungkin harus mengandalkan diri sendiri atau saudara untuk menyelesaikan sesuatu. Ketika mobil mereka mogok, mereka memperbaikinya sendiri.

Ketika membutuhkan bantuan dengan pajak, pergi ke seorang bibi yang baik. Banyak yang belum pernah bertemu seorang pengacara atau penasehat keuangan, dan bisa tidak percaya pada para pakar semacam ini.

Namun, upaya kewirausahaan sering kali membutuhkan landasan baru, dan masalah dapat dengan cepat naik di atas keahlian dan pengalaman dalam jaringan informal seseorang.

Ketika tantangan muncul, mereka dapat melampaui pengetahuan dan pengalaman kolektif dari jaringan dukungan kami, dan jika kami tidak membawa bantuan ahli, saat itulah kesalahan terjadi.

Keberhasilan kewirausahaan seringkali mengharuskan seseorang untuk keluar dari zona nyamannya, melawan keinginan untuk melakukan semuanya sendiri dan mencari nasihat ahli.

 
(Sumber: Liputan6.com/Tiara Sekarini)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More