Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Utsman bin Affan merupakan sahabat dekat Rasulullah SAW. Dilihat dari nasabnya, bibi Rasulullah SAW yaitu Ummu Haqiim adalah nenek dari sahabat Utsman bin Affan.
Utsman bin Affan juga menjalankan bisnis. Dia dikenal sebagai pengusaha sukses dan kaya raya.
Utsman bin Affan menjadi khulafur rasyidin selama 13 tahun. Beliau juga menjadi sosok yang dermawan dengan banyaknya infak yang dikeluarkan untuk kepentingan umat Islam.
Salah satu kekayaan peninggalannya adalah kebun yang ditumbuhi 1.505 pohon kurma, yang kini dikelola oleh Kementerian Pertanian Arab Saudi untuk diberikan kepada fakir miskin dan anak yatim.
Melansir Merdeka.com, hingga kini saldo rekening yang tertera pada akun atas nama Utsman Bin Affan di Arab Saudi mencapai Rp2.532.942.750.000.
Rekening Utsman bin Affan dikelola Pemerintah Arab Saudi dengan pembagian yang sama rata kepada fakir miskin, upah pengelola, hingga harta yang disimpan kembali.
Tidak hanya itu, kekayaan dari Utsman Bin Affan juga diperkirakan terus bertambah sebanyak 50 juta rial atau setara dengan Rp16 miliar per tahunnya.
Bisnis yang digeluti keluarga Utsman bin Affan adalah pakaian dan pertanian. Ada beberapa kunci sukses yang dilakukan oleh Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu dalam menjalankan bisnisnya.
Melansir situs BSI Masalahat, berikut 5 tips dari perjalanan bisnis Utsman bin Affan.
- Walaupun Utsman sudah memiliki banyak anak buah tapi dia tidak pernah melepaskan bisnisnya kepada pegawainya.
Utsman menjalani dan mengawasi bisnisnya sendiri secara langsung. Dia bertemu langsung dengan pelanggan, melihat masalah secara langsung dan dapat memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggannya.
- Utsman tidak menghabiskan keuntungan bisnisnya, melainkan mengalokasikan sebagian keuntungannya untuk pengembangan bisnis.
- Tidak pernah meremehkan keuntungan sedikitpun. Tujuannya adalah ketika berbisnis adalah mendapatkan customer dan adanya perputaran barang. Semakin banyak customer dan memiliki hubungan baik dengan customer membuat bisnisnya terus berjalan.
- Tidak membeli/menjual barang-barang yang kadaluarsa. Selalu menjual yang dibutuhkan oleh pembeli.
- Tidak menaruh seluruh hartanya dalam satu dagangan saja. Sehingga bisnisnya menjadi terus bertumbuh.
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun