Fenomena PHK Massal Karyawan, Hary Tanoe: Hari Keemasan Startup Sudah Berakhir

Reporter : Alfi Salima Puteri
Kamis, 2 Juni 2022 14:45
Fenomena PHK Massal Karyawan, Hary Tanoe: Hari Keemasan Startup Sudah Berakhir
PHK yang terjadi di sejumlah perusahaan rintisan alias startup belakangan ini merupakan upaya efisiensi perusahaan.

Dream - Fenomena pemutusan hubungan kerja secara massal oleh sejumlah startup menarik perhatian salah satu konglomerat Indonesia, Hary Tanoesoedibjo. Menurut dia, hari keemasan startup telah usai.

" The golden days of startup are already over," tulis Hary Tanoe dalam unggahannya di Instagram, dikutip pada Kamis 2 Juni 2022.

Pengusaha berusia 56 tahun ini menjelaskan bahwa indikator bisnis yang sehat dilihat dari kondisi keuangan yang positif. " At the end of the day, healthy business must generate positive cashflow," jelasnya.

Sedangkan, startup biasanya mendapat suntikan dana dari investor. Dana tersebut lalu banyak digunakan untuk 'bakar uang' demi menggaet konsumen baru dengan cepat. Sayangnya, tak semua langkah tersebut berhasil.

1 dari 2 halaman

Nah hal inilah yang membuat investor yang tadinya fokus pada daya tarik startup, tak mau lagi menambah investasinya. Kondisi ini mempengaruhi arus kas dan harus mengurangi pengeluaran antara lain adalah untuk biaya karyawan.

Direktur Institute for Development of Economics dan Finance (Indef), Tauhid Ahmad, juga menyatakan bahwa fenomena PHK yang terjadi di sejumlah perusahaan rintisan alias startup belakangan ini merupakan upaya efisiensi perusahaan.

" Startup yang melakukan PHK tersebut berarti mengupayakan efisiensi, dan biasanya efisiensi ini terjadi akibat menurunnya pendapatan perusahaan," jelasnya.

2 dari 2 halaman

Menurutnya, ada dua alasan utama yang menyebabkan perusahaan rintisan mem-PHK karyawannya.

" Alasan pertama, tidak mampu berkompetisi sehingga berujung dengan ketidakmampuan mereka mengikuti demand dari market," tuturnya.

Alasan kedua, yaitu investor saat ini tengah menghadapi tekanan global sehingga mereka tidak mendapat dukungan pendanaan yang sifatnya jangka panjang.

Saat ini perekonomian global memang sedang di fase yang tidak menentu. Situasi inilah yang membuat investor harus mengurangi ekspansi secara umum, termasuk mengurangi dukungan terhadap startup dalam negeri.

Beri Komentar