CEO Facebook, Mark Zuckerberg. (Foto: Fortune)
Dream – Saham Facebook Inc naik usai CEO Facebook, Mark Zuckerberg, menepati janjinya memenuhi panggilan senat Amerika Serikat (AS). Orang muda terkaya dunia itu menjawab berbagai pertanyaan tentang cara pemerintah mengatur media sosial, termasuk Facebook.
Dikutip dari Liputan6.com, Rabu 11 April 2018, saham Facebook menanjak 4,5 persen ke posisi US$165,04. Saham ini naik ke level tertinggi dalam tiga minggu. Kenaikan tersebut termasuk yang terbesar sejak 28 April 2016.
Kenaikan harga saham tersebut tentu jadi kabar baik untuk Zuckerberg. Laman Forbes melaporkan, kekayaan bekas mahasiswa dropout Harvard University itu memberikan keuntungan terbesar sejak Facebook terlilit skandal kebocaran data penggguna.
Data Real-time Ranking miliarder terkaya dunia mencatat kenaikan harga saham tersebut membuat kantong Zuckerberg kembali bertambah US$2,8 miliar sekitar Rp35,755 triliun.
Kini kekayaan Zuckerbeg dilaporkan mencapai US$66 miliar, sekitar Rp907 triliun. Posisi Zuckerberg di daftar orang terkaya juga terangkat ke rangking 7 dunia.
Pada Maret 2018, saham Facebook melorot setelah jutaan informasi data pribadi pengguna dicomot oleh konsultan politik Cambridge Analytica dari Facebook. Konsultan politik tersebut juga pernah bekerja sama dalam kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat, Donald Trumpo. Perkiraan data yang diambil mencapai 87 juta pengguna.
Suami Priscilla Chan ini mengulang permintana maaf untuk berbagai masalah yang menyerang Facebook mulai dari privasi data sampai upaya asing mempengaruhi pilpres Amerika Serikat. Tapi, salah satu orang terkaya tersebut mampu menghalangi pembicaraan khusus tentang Undang-Undang (UU) baru dan tidak membuat janji baru.
“ Saya akan meminta tim untuk menindaklanjuti Anda sehingga kami dapat melakukan diskusi ini di berbagai kategori. Saya pikir hal tersebut perlu didiskusikan,” kata dia, dilansir dari Reuters.
(Sumber: Liputan6.com/Agustina Melani)