75% Nasabah Asuransi Lebih Suka Bicara ke Konsultan Finansial Daripada Mesin BOT

Dream - Meski perkembang teknologi turut mengubah industri keuangan dengan sangat cepat, pelayanan manusia terbukti masih lebih baik dibandingkan robot. Kenyataan ini setidaknya terbukti di kalangan nasabah atau calon nasabah asuransi.
PT Prudential Liffe Assurance (Prudential Indonesia) yang baru melaporkan posisinya pertama Million Dollar Round Table (MDRT) di Indonesia dan kesembilan dunia dalam keterangan tertulisnya menegaskan teknologi digital, terutama di masa pandemi Covid-19 ini, tidak menghilangkan kebutuhan masyarakat untuk berinteraksi dengan konsultan finansial.
Mengutip laporan Survei Live Person, 2020 Survey of Costumer Preference Around Insurance, sebanyak 75 persen konsumen lebih memilih untuk berbicara dengan seseorang di perusahaan asuransi mereka sebelum melakukan pembelian.
Sementara studi dari Accenture menyebutkan, sekitar 49 persen dari responden global mengaku mempercayai konsultan finansial ketimbang mesin BOT pelayanan automasi melalui telepon/web/email saat mengajukan klaim asuransi.
Kedua riset tersebut menunjukkan peran konsultan finansial tetap tidak tergantikan. Hal itu pula yang mendorong Prudential Indonesia melakukan pengembangan kemampuan bagi konsultan finansial untuk mampu berinteraksi dengan nasabah, baik secara langsung maupun melalui platform digital, menjadi prioritas utama perusahaan.
Konsultan Finansial Masih Dicari Masyarakat
Hal ini dibuktikan Prudential Indonesia yang telah memiliki 1.940 konsultan finansial yang masuk sebagai anggota MDRT 202, atau yang terbanyak di Indonesia. Prudential Indonesia juga menjadi satu-satunya perusahaan asuransi jiwa Indonesia yang masuk dalam 10 besar peringkat MDRT Global dari lebih 500 perusahaan asuransi yang tersebar di 70 negara dan wilayah.
MDRT merupakan asosiasi global dan independen di mana anggotanya mampu memperlihatkan profesionalisme, memegang teguh kode etik, dan menunjukkan layanan terbaik untuk nasabah.
"Tenaga pemasar kami memiliki peran yang lebih dari sekadar memasarkan produk asuransi. Mereka juga berperan sebagai sahabat serta konsultan finansial terpercaya yang siap melayani dan mendampingi setiap tahap kehidupan nasabah," tutur President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch.
Menurut Reisch, kenaikan jumlah konsultan finansial MDRT Prudential Indonesia setiap tahun merupakan bukti komitmen perusahaan untuk senantiasa delighting our customers melalui kehadiran konsultan finansial yang profesional.
"Komitmen tersebut juga kembali menempatkan kami di posisi pertama MDRT Indonesia dengan 1.940 anggota terdaftar, sekaligus menyumbangkan lebih dari setengah (53 persen) dari total anggota MDRT di Indonesia," ujarnya.
Konsultan Finansial Makin Meningkat Selama Pandemi
Miliana Marten, Country Chair MDRT Indonesia mengatakan, MDRT merupakan bentuk apresiasi tertinggi bagi konsultan finansial di bidang keuangan dan asuransi.
Hal ini lantaran profesionalisme konsultan finansial berdasarkan penilaian yang sangat ketat termasuk kode etik, kepentingan nasabah serta jeli pada kebutuhan proteksi kesehatan dan finansial.
Marten mengungkapkan, di tengah pandemi perusahaan justru melihat adanya peningkatan jumlah anggota MDRT baik di tingkat global maupun Indonesia. Untuk MDRT Global, terdapat kenaikan lebih dari 20 persen, dari sekitar 70.000 anggota di 2020 menjadi sekitar 90.000 anggota tahun ini.
Sementara itu, keanggotaan MDRT Indonesia meningkat sekitar 33 persen dari 2.745 menjadi 3.645 anggota per 8 Juli 2021.
Cara Konsultasi Gratis ke Pakar Keuangan Pribadi
Dream- Karena alasan pendapatan pas-pasan, banyak orang malas belajar perencanaan keuangan. Padahal perencanaan yang matang bisa menjadi jalan keluar. Belum lagi ketergantungan hidup pada kartu kredit makin menjauhkan dari yang namanya punya simpanan.
Rania Oteinfy, mantan Business Feature Editor Gulfnews yang kini tinggal di Seattle, Amerika Serikat menilai perencanaan keuangan merupakan pengetahuan penting yang harus dimiliki setiap orang.
Satu alasan utama, setiap orang harus mempersiapkan diri menghadapi keadaan kurang menyenangkan seperti kehilangan pekerjaan, sakit keras, atau kondisi mendadak lainnya. Jika Anda tak memiliki simpanan, bersiaplah masuk dalam jurang utang yang bisa memicu krisis keuangan personal lebih dalam.
Diakui Rania, salah satu alasan masyarakat enggan meminta nasihat perencana keuangan mungkin karena adanya tarif yang dikenakan. Dengan keuangan pas-pasan, orang memilih menyimpan uang dari pada membayar para penasihat ini.
Kemana Anda harus mencari pertolongan tanpa harus mendatangi bank? Rania mengatakan, masih ada jalan alternatif untuk mengatasi persoalan Anda. Bahkan tanpa pungutan, alias gratis.
Buku dan Program Perangkat Lunak
Datanglah ke toko buku atau perpustakaan umum. Cobalah singgah di bagian buku-buku yang mengupas isu mengenai pengelolaan keuangan.
Banyak sekali buku atau program yang bisa membantu Anda menyusun strategi perencanaan keuangan secara sederhana dan mudah. Namun ingat, jangan terburu-buru membeli buku sampai Anda benar-benar yakin telah memiliki informasi yang cukup.
Jika Anda berniat membeli program (software) pengelolaan uang, pastikan produk itu sesuai dengan rekening bank Anda.
Sahabat Terbaik
Apakah Anda memiliki teman yang paham pengelolaan keuangan? Cobalah belajar darinya. Gali informasi mengenai cara mengelola pendapatan, pengeluaran, serta teknik memangkas anggaran yang tak perlu.
Ingat, jangan remehkan kecilnya uang yang bisa dihemat. Sebab, seringkali pengeluaran bulanan yang tak perlu luput dari pengamatan Anda.
Memiliki seseorang yang mampu menemukan kekeliruan ini merupakan pertolongan berharga. Apalagi Anda memperolehnya secara gratis.
Bantuan Rekan Kerja atau Komunitas
Banyak perusahaan, khususnya bagian Sumber Daya Manusia (SDM) yang menawarkan bantuan pengelolaan keuangan bagi para pegawainya. Cobalah bertanya jika memang Anda membutuhkan bantuan seperti ini. Tentunya Anda bisa memperoleh bantuan tanpa harus mengeluarkan biaya.
Jika tidak ada fasilitas ini, mungkin bagian SDM di kantor pasangan Anda bisa memberikan bantuan .
Masih tak tersedia juga ? Cobalah mencari komunitas-komunitas yang menyediakan fasilitas konsultasi.
Cari pertemuan perencana keuangan dan cobalah ikut dalam forum sesuai isu yang Anda inginkan. Tanyakan pertanyaan spesifik dan pastikan Anda bisa menemukan anggota kelompok yang dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman pengelolaan keuangan.
Selesaikan PR Anda
Banyaknya bantuan yang Anda peroleh menjadi percuma jika Anda tak menjalankan tugas sendiri. Ambil secarik kertas atau apapun alat yang biasa digunakan. Mulai catat pendapatan dan pengeluaran.
Perhatikan secara seksama catatan rekening Anda dan perhatikan kemana uang itu pergi. Jika ditemukan satu dua pengeluaran yang cukup besar, cobalah mencari solusinya.
Biasakan melakukan aktivitas ini secara berkala dan pastikan kendali sepenuhnya ada di tangan Anda. Selamat mencoba.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Tak Punya Uang untuk Betulin Pompa Air, Bedu Ngutang ke Raffi Ahmad
Bedu minta tolong ke Raffi Ahmad dan suami Nagita Slavina itu siap membantunya.
Baca Selengkapnya

Cinema XXI Raih Pendapatan Rp2,4 Triliun per Semester 1 2023
Jumlah penonton Cinema XX1 mencapai 36,9 juta. Pendapatan pun melonjak.
Baca Selengkapnya

Nabung Jadi Cuan, Bank Saqu Tawarkan Keuntungan 10% Cuma-Cuma
Bank saqu, Perbankan digital yang beri fasilitas khusus para solopreneur agar makin cuan.
Baca Selengkapnya

Sensen Asisten Raffi Ahmad Pamer Pacar Baru, Netizen: Semoga Ceweknya Tulus
Kerap diberitakan karena profesionalitas dalam bekerja, kali ini giliran kehidupan asmara Sensen yang jadi sorotan.
Baca Selengkapnya

Viral Wanita Ketemu Jodoh di Pengajian, Awalnya Konsultasi Calon Imam, Ujungnya Malah Tukeran Instagram
Niatnya konsultasi soal calon imam di pengajian, wanita ini malah dapat jodoh beneran
Baca Selengkapnya

Viral Nasabah Kehilangan Rp68,5 Juta Gegara QRIS Kirim Sendiri, Begini Tanggapan BCA
Saat ada transaksi, nasabah ini sedang mendaki gunung
Baca Selengkapnya

Sssstt! Sehari Jelang Tutup, Jokowi Sempat Bilang Begini Soal TikTok Shop
Jokowi meminta para abdi negara jangan alergi teknologi dan digitalisasi
Baca Selengkapnya