Maskapai Ini Butuh Banyak Pilot, Intip Gajinya

Reporter : Ramdania
Selasa, 23 Juni 2015 06:31
Maskapai Ini Butuh Banyak Pilot, Intip Gajinya
Meningkatnya minat masyarakat dunia ke negara Timur Tengah membuat meningkatnya permintaan layanan penerbangan ke negara-negara itu. Namun, hal ini belum disertai dengan peningkatan jumlah pilot.

Dream - Tiga penerbangan di Uni Emirat Arab (UEA) dan salah satu maskapai lainnya di Timur Tengah sedang mencari staf baru untuk mengisi posisi seperti pilot, kapten dan kopilot.

Penerbangan sipil di Teluk, terutama di UEA, telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam hal armada dan tujuannya. Hal itu menambah kebutuhan untuk mempekerjakan staf baru.

Laporan global baru-baru ini menunjukkan bahwa kekurangan pilot telah menyebabkan gaji dan insentifnya ikut meningkat. Berikut gaji dan insentif yang diberikan maskapai tersebut seperti dikutip dari Emirates 247, Selasa 23 Juni 2015.

Emirates Airline

Juni adalah bulan paling sibuk bagi Emirates yang berkantor pusat di Dubai untuk merekrut staf baru. Saat ini, Emirates membutuhkan pilot baru untuk  armada Airbus dan Boeing yang tersebar di sejumlah kota di dunia.

Tim yang melakukan perekrutan pilot akan menghadiri pameran karir di kota Inggris seperti Glasgow pada 24 Juni; di Edinburgh pada tanggal 25 Juni; di Newcastle pada 27 Juni dan di Manchester pada tanggal 28 Juni.

Pameran ini dijadwalkan juga akan berlangsung di kota-kota Brasil seperti Rio De Janeiro pada 11 Juli dan Sao Paulo pada 12 Juli; di Santiago, Chili pada 14 Juli dan di Buenos Aires, Argentina pada 16 Juli.

Paket gaji untuk pilot Emirates terdiri dari uang tunai dan non-tunai. Komponen tunai untuk kapten meliputi gaji bulanan 42.015 dirham atau Rp 152 juta dan kopilot mendapat 29.700 dirham atau sekitar Rp 107,4 juta. Gaji tunai itu dihitung dari gaji pokok ditambah bayaran jam terbang setiap 85 jam per bulan).

Untuk komponen non-tunai yang terdiri dari berbagai macam tunjangan dan perlindungan.

Etihad Airways

Etihad Airways juga mencari kapten untuk armada A320, A330/340, B777, B777 non-rated dan B787. Sedangkan kopilot dibutuhkan untuk A320, A330/A340, A380, B777s B777 non-rated dan B787.

Untuk posisi kapten, Etihad menawarkan gaji mulai dari 35.200 dirham per bulan atau sekitar Rp 127,3 juta dan kenaikan gaji tahunan dua persen, dan tiga persen setelah bekerja 5 tahun. Etihad juga memberikan berbagai bentuk tunjangan, mulai dari perumahan, pendidikan anak, mulai dari SD hingga sekolah menengah, untuk empat anak.

Tunjangan standar lainnya termasuk tunjangan tugas penerbangan, uang makan dan skema perlindungan.

Kopilot, mendapatkan gaji awal 26.000 per bulan atau sekitar Rp 94 juta dan kenaikan gaji tahunan mulai dari 2 persen. Kopilot di Etihad juga mendapat tunjangan perumahan dan pendidikan anak mulai dari SD sampai sekolah menengah, untuk empat anak. Tunjangan standar lainnya juga disertakan.

Flydubai

Flydubai juga mencari kapten dan kopilot untuk menerbangkan armadanya yang semakin bertumbuh. Manfaat menjadi pilot Flydubai meliputi gaji bebas pajak dan tunjangan perumahan, asuransi kesehatan, tunjangan pendidikan dan beberapa manfaat non-tunai seperti diskon tiket Flydubai, diskon staf dan produk dan jasa lokal lainnya.

Gulf Air

Gulf Air juga mencari kapten untuk armadanya A320nya. Maskapai ini berjanji akan menawarkan paket yang kompetitif yang mencakup gaji bebas pajak tahunan dan manfaat tergantung pada status keluarga, ditambah tunjangan terbang. Selain itu, tunjangan perumahan dan pendidikan yang didanai perusahaan. Pilot Gulf Air juga mendapat asuransi perlindungan pendapatan.

1 dari 3 halaman

Tak Ada Pilot Mau Kerja di Maskapai Ini

Tak Ada Pilot Mau Kerja di Maskapai Ini © Dream

Dream - Sebagian besar pencari kerja memimpi berkarir di perusahaan maskapai terbang. Bisa berkeliling dunia dan mengantongi gaji besar setiap bulannya. Namun hal itu tak berlaku bagi maskapai asal India ini.

Membuka lowongan kerja dalam jumlah besar, para pelamar yang sudah tersaring justru mangkir dari panggilan. Air India mungkin menjadi satu-satunya maskapai yang tidak diinginkan oleh calon pilot dan co-pilot.

Mengutip laman Arabianbusiness, Sabtu, 21 Maret 2015, sejumlah pilot dan co-pilot calon pegawai Air India dilaporkan telah melalui rangkaian proses wawancara kerja. Namun saat proses berikunya, justru tak ada satu pun calon pilot dan co-pilot yang kembali.

Maskapai milik Pemerintah India itu membuka 197 lowongan kerja sebagai pilot dan co-pilot. Maskapai ini juga sudah melakukan wawancara kerja selama dua hari di Hyderabad pekan lalu. Namun, menurut situs berita Australia News.com.au, tak satu pun dari mereka datang kembali.

Seorang kru Air India, dikutip situs tersebut, mengatakan " Ini adalah pernyataan tentang keadaan di Air India bahwa tidak ada satu pun yang tertarik dengan posisi yang paling dicari dalam dunia kerja itu."

Padahal, merujuk laporan tersebut, pengelola maskapai sebetulnya telah mengalami kekurangan kru sejak setahun terakhir.

Pemerintah India juga berencana untuk menerbitkan aturan 'anti-pembajakan' yang melarang maskapai penerbangan mempekerjakan staf maskapai lain yang masih aktif.

2 dari 3 halaman

Misteri Hilangnya Pilot Wanita Pertama Dunia Terkuak

Misteri Hilangnya Pilot Wanita Pertama Dunia Terkuak © Dream

Dream - Misteri tentang apa yang terjadi pada penerbang solo wanita pertama Amelia Earhart, masih hangat diperdebatkan.

Ada yang bilang dia kehabisan bahan bakar di atas Samudera Pasifik yang luas, sementara yang lain berpendapat ia mendarat di sebuah pulau yang sekarang disebut Nikumaroro, sebelum akhirnya meninggal.

Yang lainnya mengatakan dia telah ditangkap oleh Jepang dan disiksa sampai mati, karena dicurigai sebagai mata-mata Sekutu.

Bahkan, sebuah proyek pencarian Earhart di Nikumaroro akan dimulai bulan depan. Proyek itu kabarnya menelan dana hingga US$ 500 ribu (Rp6,6 miliar).

Namun seorang guru di sebuah sekolah menengah memiliki teori sendiri. Menurutnya pesawat Earhart jatuh di Kepulauan Marshall, di sebuah atoll atau pulau karang bernama Mili. Guru bernama Dick Spink itu bahkan berani mengatakan dia punya buktinya.

Spink, guru di Washington, mendasarkan teorinya pada kisah-kisah yang diceritakan oleh penduduk asli pulau, dan selama bertahun-tahun ia telah menghabiskan US$ 50 ribu (660 miliar) mencoba membuktikan bahwa kisah-kisah itu benar.

" Dunia perlu tahu ini," kata pria berusia 53 tahun ini kepada National Geographic. " Saya mendengar cerita yang konsisten dan tak terbantahkan dari banyak orang di Marshall."

Earhart, wanita pertama yang terbang melintasi Atlantik secara solo, menghilang pada tahun 2 Juli 1937 bersama navigator Fred Noonan. Saat itu, Earhart berniat untuk mengelilingi dunia dengan melakukan penerbangan solo menggunakan pesawat bermesin ganda Lockheed Electra.

Spink yakin bahwa Earhart mendarat di Kepulauan Marshall setelah mendengar cerita-cerita dari warga asli kepulauan itu. Dengan melakukan riset melalui wawancara, Spink mengatakan bahwa warga asli Kepulauan Marshall pernah melihat Amelia Earhart.

Dalam melakukan risetnya itu, Spink bekerja sama dengan perusahaan teknologi Parker Aerospace. Perusahaan berkantor pusat di Ohio, AS telah berangkat ke Mili Atoll awal tahun ini untuk membuktikan teori Spink.

Di sana, mereka menemukan sebuah plat aluminium kecil penutup bodi pesawat dan potongan roda pendaratan yang diyakini dari pesawat Earhart saat berkunjung ke Mili Atoll.

Harian Skagit Valley Herald mengatakan mekanik pesawat Jim Hayton telah mengidentifikasi potongan roda tersebut cocok dengan ban Goodyear Lockheed 10 sebelah kiri.

" Berapa banyak Lockheed 10 yang mendarat di pantai pulau kecil ini? Hanya satu," kata Hayton.

National Geographic mengatakan ilmuwan dari Alcoa, yang menjadi pemasok aluminium pesawat, sekarang sedang membandingkan temuan-temuan itu dengan potongan lainnya yang diambil dari pesawat Earhart saat diperbaiki selama awal 1937.

Jika keduanya cocok, maka misteri tentang Earhart mungkin akhirnya terungkap setelah terpendam selama beberapa puluh dekade.

(Ism, Sumber: Daily Mail)

3 dari 3 halaman

Penyesalan Pilot AS Setelah Jatuhkan Bom Atom di Jepang

Penyesalan Pilot AS Setelah Jatuhkan Bom Atom di Jepang © Dream

Dream - Menyesal. Itulah ungkapan perasaan Robert Lewis. Dia adalah pilot pesawat Enola Gay yang menjatuhkan bom atom ke Kota Hiroshima, Jepang, pada Agustus 1945.

Lewis, yang menjadi satu dari 12 orang di dalam pesawat pengebom itu, merasa sangat menyesal. Meski bom itu mampu mengakhiri Perang Dunia II, namun di benaknya selalu terbayang korban yang bergelimpangan akibat bom itu.

“ Berapa banyak rakyat Jepang yang telah kami bunuh,” tulis Lewis dalam surat yang ditujukan kepada Ayah dan Ibunya, seperti dikutip Dream dari News.com.au, Sabtu 2 Mei 2015.

Bom atom yang dijatuhkan oleh tentara AS ke Hiroshima memang berdampak luar biasa. Kota itu luluh lantak. Diperkirakan sekitar 140.000 manusia tewas. “ Tuhanku, apa yang telah kami lakukan,” tambah Lewis.

Salinan surat Lewis itu dilelang pada Kamis kemarin. Surat salinan itu laku US$ 50 ribu atau sekitar Rp 647 juta. Sementara surat aslinya telah laku pada 2002 silam dengan harga delapan kali lipat.

Pada 6 Agustus 1945, pesawat Enola Gay yang dipiloti Lewis terbang dari North Field yang berjarak sekitar 6 jam penerbangan dari Jepang. Pesawat itu sampai di langit Jepang pukul delapan pagi waktu setempat dan kemudian menjatuhkan bom atom yang dikenal dengan nama “ Little Boy”.

Hanya butuh waktu 43 detik bagi “ Little Boy” untuk sampai ke tanah Jepang setelah dijatuhkan dari ketinggian 30 ribu kaki atau sekitar 9.144 meter. Bom itu kemudian meledak. Area seluas 10 kilometer persegi luluh lantak.

Sebanyak 80 ribu manusia, atau sekitar 30 persen populasi Hiroshima kala itu, tewas seketika. Sementara 60 ribu lainnya tewas di tahun berikutnya akibat radiasi yang ditinggalkan bom itu.

Dalam surat itu, Lewis memberikan sejumlah catatan. Menurut dia, bom atom yang dijatuhkan itu merupakan sukses besar. Dalam surat itu pula dia menulis pengalaman menjatuhkan bom itu tak pernah dialami oleh orang lain selain kru operasi itu. Meski demikian, penyesalannya tak pernah sirna.

“ Jika saya hidup seratus tahun, saya tidak pernah bisa melupakan peristiwa itu, walau beberapa menit, dari pikiran saya,” tulis Lewis.  Baca Juga: Karyawan Hebat Butuh Lebih dari Sekadar Gaji 13 Profesi Kotor dan Aneh Bergaji Tambun Ini 5 Strategi Membangun Budaya Kerja yang Menyenangkan Ini 5 Cara Mudah Mendapat Kenaikan Gaji Ibu Pekerja di Saudi Berharap Bisa Temani Anak Selama Ujian

Beri Komentar