Menggurita, MatahariMall Gandeng Pemasok Produk Terbesar Dunia

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 18 Juli 2016 14:43
Menggurita, MatahariMall Gandeng Pemasok Produk Terbesar Dunia
Dengan kerja sama ini, konsumen MatahariMall akan mendapatkan pilihan produk lebih banyak.

Dream - Pelanggan situs belanja online, MatahariMall, akan semakin leluasa memilih produk yang akan dibeli. Hal itu dimungkinkan setelah perusahaan menggandeng Fishpond, sebuah perusahaan Selandia Baru pemasok produk untuk pasar global terbesar.

Dilansir dari keterangan tertulisnya pada Senin 18 Juli 2016, dalam perjanjian tersebut, Fishpond akan menggunakan hak milik platform dan mengirimkan lebih dari 20 juta produk dari pemasok di seluruh dunia pada akhir tahun 2017.

" Dengan bermitra dengan Fishpond, kami akan memiliki tambahan mitra penting ke dalam mitra strategis kami," kata CEO MatahariMall, Hadi Wenas, di Jakarta.

Hadi mengatakan yang lebih penting adalah pelanggan bisa menikmati pilihan produk yang lebih banyak untuk berbelanja. Di samping itu, kerja sama ini juga membuka pintu bagi MatahariMall.com untuk menumbuhkan pemetaan perdagangan elektronik (electronic commerce/e-commerce) di Indonesia.

Sementara itu, CEO Fishpond, Ben Powles, mengatakan kerja sama ini akan membuat dua perusahaan tersebut untuk fokus kepada teknologi dan inovasi.

" Platform WorldFront sempurna untuk marketplace seperti MatahariMall.com karena mereka telah memiliki keahlian lokal yang dikombinasikan dengan pelanggan yang ingin membeli beragam produk yang ditawarkan," kata Powles.

Sekadar inforasi, penandatanganan kerja sama dua belah pihak ini disaksikan oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Thomas Trikasih Lembong, dan Menteri Perdagangan Selandia Baru, Todd McClay,

Selain itu, industri e-commerce di Indonesia tumbuh pesat dalam tiga tahun terakhir. Kini, Indonesia menjadi salah satu pasar e-commerce terbesar di dunia. Pemerintah Indonesia pun telah membuka investasi asing untuk e-commerce dan menargetkan nilai perdagangan e-commerce bisa meningkat hingga US$130 miliar pada 2020.

Beri Komentar