Ilustrasi Bisnis Ramadan
Dream - Tak hanya menjadi bulan suci bagi umat Islam, Ramadan juga menjadi periode unik bagi para pebisnis ritel dan pemegang merek besar.
Planning Director dari agensi iklan Cheil MENA seperti dikutip Gulfbusiness.com, Kamis, 10 Juli 2014, menyatakan sepanjang 30 hari ini, strategi dan taktik serta pengalaman selama bulan-bulan sebelumnya seolah tak bisa berjalan efektif.
Di bulan ini, konsumen memilih untuk menggunakan strateginya sendiri.
Bagi kalangan pebisnis, Ramadan memang menjadi periode yang berjalan lambat. Namun selama beberapa tahun terakhir, Ramadan justru menjadi waktu yang penuh tantangan bagi para pekerja di bidang marketing dan iklan.
Berikut adalah beberapa trik untuk mendapatkan untung besar selama Ramadan:
1. Menjalin kebersamaan terus-menerus
Perangkat mobile, media sosial, dan perangkat digital lainnya akan lebih banyak dipakai selama Ramadan. Daripada membiarkan publik berkeliaran sendiri, pebisnis hendaknya menggalang komunikasi dan melahirkan konten-konten yang memanfaatkan teknologi.
2. Lihat kembali target yang disasar
Dengan jatuhnya Ramadan pada bulan panas, publik kemungkinan banyak yang memilih melakukan wisata. Artinya, target yang Anda bidik adalah masyarakat perkotaan. Sangat bijak, jika marketing dan peritel mengalihkan strategi dan mengarah pada target ini.
3. Lebih banyak bermain visual
Dengan rutinitas selama Ramadan yang berbeda-beda dan sedikitnya perhatian, konsumen sangat selektif dalam menyerap informasi. Teknik visualisasi merupakan jalan singkat untuk memperoleh perhatian publik.
Pesan visual diyakini bisa disampaikan secara efisien dengan dampak yang besar sehingga publik bisa mengenali merek yang ditawarkan.
4. Sebarkan lewat aneka media
Teknik marketing selama Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk mengkaji kembali strategi pemilihan media. Dengan jadwal yang padat, publik akan mengalokasikan waktu yang lebih sedikit untuk berbelanja.
Pendekatan pemasaran omni-channel diyakini bakal membawa perusahaan untuk mendekati konsumen dan membebaskan publik untuk berbelanja dimanapun, kapanpun, dan dengan cara apapun.
5. Perhatikan dan pelajari
Perilaku konsumen dan pembelanja selama Ramadan memang berbeda dibandingkan bulan-bulan lainnya. Dengan mengamati dan mengenali pola ini setiap tahunnya, para tenaga pemasaran tak hanya mampu meningkatkan strategi, namun juga menciptakan hubungan yang lebih berarti. (Ism)
Advertisement
Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya
