Foto: Merdeka.com/Liputan6.com
Dream - Sosok orang kaya pertama di Asia Tenggara disebut berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Dia adalah Oei Tiong Ham yang mewarisi kekayaan senilai 7,5 juta gulden dari ayahnya, Oei Tjie Sien pada 1980.
Pria kelahiran 19 November 1866 ini mempunyai usaha yang memproduksi karet, kapas, gambir, tapioka dan kopi di bawah bendera kongsi dagang Kian Gwan. Saat usahanya semakin besar, dia mendirikan Oei Tiong Ham Concern (OTHC), menurut literatur yang beredar.
Dia melakukan ekspansi bisnis seperti merambah ke ekspedisi, kayu, prooperti hingga opium. Pada tahun 1880, Oei mulai menguasai pabrik-pabrik gula karena terjadi krisis gula yang mengakibatkan banyak pabrik gula di Jawa Timur yang berhutang dan tak mampu membayar. Hinga dikenal sebagai Raja Gula.
" Saat itu Oei Tiong Ham menerapkan kontrak bisnis. Saat itu kontrak merupakan hal langka di kalangan pengusaha Cina. Berbekal kontrak itu, ia kuat secara hukum dan sukses menguasai aset pengutang yang gagal bayar," kata sejarawan Semarang Jongkie Tio.
Perusahaan Oei berkembang pesat dengan berbagai macam aset yang dimiliki seperti properti, pabrik, bank, saham, hingga kapal.
Perusahaannya juga terus membuka cabang dan merambah hingga Singapura, Bangkok, Hong Kong, Shanghai, London, Mexico, Karachi, New York, dan kota lain. Bahkan di setiap kota-kota tersebut, Oei Tiong Ham memiliki rumah pribadi yang mewah.
Oei bahkan pernah membeli bekas istana abad 17 yang memiliki ratusan kamar di Beijing dengan harga US$100 ribu. Kemudian dia mendekorasi bekas istana itu dengan dana lebih besar mencapai US$ 150 ribu.
Dengan berbagai kekayaan yang dimilikinya, baik dari keuntungan perusahaan maupun hartanya sendiri, Oei Tiong Ham menjadi taipan pertama di Asia Tenggara.
" Keuntungan OTHC pada awal abad 20 sudah mencapai 18 juta gulden. Sedangkan kekayaan Oei Tiong Ham mencapai 200 juta gulden. Ia adalah taipan perusahaan multinasional pertama di Asia Tenggara," kata Jongkie.
Selain di luar negeri, aset dan properti Tiong Ham tersebar di seantero Semarang. Mulai dari kompleks Istana seluas 81 hektar di Gergaji terbentang hingga Simpanglima, Jalan Pandanaran, Randusari, Mugas, Jalan Pahlawan termasuk kompleks kantor Gubernur dan Markas Polda Jawa Tengah.
Kini seluruh kawasan ini telah padat oleh permukiman dan bangunan baru. Sebagian besar peninggalan Tiong Ham telah dihancurkan seperti gudang di Jalan Pedamaran, Kampung Tamtin, Pasar Johar, Semarang.
Oei Tiong Ham tutup usia pada tahun 1924 karena serangan jantung. Harta yang ditinggalkan sekitar 200 juta Gulden Belanda.
Oei meninggalkan seorang isteri dan 18 gundik. Anak-anaknya dari isteri maupun gundiknya lebih dari 50. Namanya dulu diabadikan menjadi nama salah satu jalan besar " Oei Tiong Ham weg" di Kota Semarang. Saat ini jalan tersebut berubah menjadi Jalan Pahlawan.
OTHC diambil alih pemerintah melalui keputusan Pengadilan Ekonomi Semarang No. 32/1561 EK.S pada 10 Juli 1961 dan diperkuat Keputusan Mahkamah Agung RI No.5/Kr/K/1963 pada 27 April 1963. OTHC diubah menjadi PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional Rajawali Nusantara Indonesia (PPEN RNI) 1964, hingga menjadi PT. RNI pada 2001.
Sekitar 1975 makam Tiong Ham di Semarang dibongkar. Tulangnya diabukan di Singapura dan namanya diabadikan sebagai nama jalan di sana.
Bekas makam si Raja Gula di Semarang ini tak jauh dari pom bensin Pamularsih, satu kawasan dengan Gedong Dhuwur atau Sarang Garuda, bekas kantor Tiong Ham warisan dari ayahnya.
Sumber: Liputan6.com
Dream - Crazy rich Pondok Indah, H Muhammad Fitno alias HM Fitno, membagikan momen saat berkunjung ke Mekah, Arab Saudi. Dia bertemu dengan seorang bocah pedagang siwak di Kota Taif.
Dalam video TikTok yang diunggah lewat akun @fitno.fabulous, dia memborong dagangan bocah tersebut. Dia bahkan memberikan uang lebih.
Fitno dan teman-temannya, awalnya sedang berjalan-jalan di sekitar Kota Taif. Kemudian pengusaha asal Pangkalpinang itu tidak sengaja melihat seorang bocah duduk lesehan sambil menjajakan dagangan siwaknya yang terjejer di sebuah kain warna hijau.
Fitno lantas menghampiri bocah itu. Ketika mengobrol, diketahui bocah ini berasal dari Suriah dan kini berusia 12 tahun. Fitno pun langsung mengambil 10 batang siwak.
Dia mengatakan bahwa akan memborongnya. Kemudian, pengusaha yang bergerak di bidang telekomunikasi itu menyodorkan uang sebesar 50 Riyal kepada bocah tersebut.
" Belanja lagi dengan pedagang siwak di Taif Makkah, anak kecil Suria. Alhamdulillah," tulisnya dalam keterangan video.
Namun Fitno kembali merogoh saku celana dan isi tasnya untuk mencari uang. Dia menemukan beberapa lembar uang pecahan Rp100 ribu. Dia meminta anak tersebut untuk menukarkannya sendiri menjadi mata uang riyal.
" This for sedekah (ini untuk sedekah) hadiah hadiah," kata Fitno
Fitno tampak kagum dengan sosok bocah yang ditemuinya itu. Diketahui, dia sudah 12 tahun pergi dan mengungsi di Arab Saudi dengan keluarganya.
" Allah SWT menakarkan rejeki dan tidak pernah tertukar, menguatkan dan memberi sesuai kebutuhan bukan keinginan, Arrahman Arrahim," tulis Fitno dalam keterangan unggahan.
Bicara soal Fitno, Fitno adalah pengusaha yang kerap disebut dengan Crazy Rich Pondok Indah. Dia sukses mengelola bisnis di bawah payung F Corp.
Dia juga menekuni bisnis di bidang telekomunikasi melalui PT MAC Sarana Djaya. Tak hanya itu, Fitno mulai melebarkan sayap bisnisnya ke bidang yang lain yakni hotel.
@fitno.fabulous Allah swt menakarkan rejeki dan tidak pernah tertukar, menguatkan dan memberi sesuai kebutuhan bukan keinginan, Arrahman Arrahim
♬ suara asli - Fitno.Fabulous
Advertisement
Prabowo: Alhamdulillah Kita Tidak Impor Beras Lagi
Pet Sitter Jadi Profesi Paling Diminati di Singapura
Prabowo Soal MBG: Banyak Kekurangan, Tapi Manfaatnya Sangat Besar
3 Komunitas Seru di Bawah Naungan BNI, Mulai dari Bisnis hingga Olahraga
Momen Prabowo Singgung Duit Negara Dicolong Koruptor Ratusan Triliun
Sindiran Pedas Polisi Buat Pemotor yang Suka Lawan Arah dan Ditegur Malah Cuek
Warna-warni Budaya Asia dalam Perayaan Mooncake di Old Shanghai
5 Cara Efektif Kencangkan Payudara, Hasilnya Bikin Look Makin Menarik
Catharsis Journal, Komunitas yang Bantu Hempas Emosi Lewat Journaling
Prabowo Soal MBG: Banyak Kekurangan, Tapi Manfaatnya Sangat Besar