Perkebunan Pemberdayaan Petani Dompet Dhuafa Di Karo, Medan (Foto: Dream.co.id/Okti Nur Alifia)
DREAM.CO.ID - Dompet Dhuafa memiliki program pemberdayaan petani, salah satunya di Kec. Berastagi, Kab. Karo, Medan, Sumatera Utara. Lewat program ini, petani yang dibina bisa mendapatkan penghasilan hingga puluhan juta setiap kali panen.
Keberhasilan program pemberdayaan ini terungkap saat jurnalis Dream meninjau Kampung Hortikultura dalam kegiatan Heartventure yang diadakan Dompet Dhuafa Waspada (Sumatera Utara) pada 27 November 2025. Hamparan lahan pertanian pemberdayaan Dompet Dhuafa tersebut terletak di Desa Aji Julu.
" Petani-petani kita bina, kita kasih modal kemudian mereka mengembangkan program itu untuk menuhi kebutuhan mereka di sana... Jadi bagaimana menyampaikan bahwa dana zakat yang diamanahkan melalui Dompet Dhuafa," ungkap Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sumatera Utara, Sulaeman.
Menurut Sulaeman terdapat sekitar 16 petani yang diberdayakan. Hasil pertanian yang dihasilkan seperti tomat, cabai, dan sayuran. Bentuk bantuan yang diberikan ditujukan kepada petani Muslim berupa kebutuhan pertanian seperti bibit, pupuk, dan obat. Kemudian sewa lahan.
" Hasilnya mereka bagi. Kemudian untuk modal tanam lagi. Jadi Dompet Dhuafa tinggal mengawasi saja dan mendampingi," ungkap Sulaeman.
Program pemberdayaan dari Dompet Dhuafa Waspada ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2017. Sulaeman melanjutkan, petani bukan hanya dapat mengembangkan lahan pertanian, bahkan juga menghasilkan toko pupuk sendiri hingga membeli hand traktor sendiri.
" Mereka sudah punya toko pertanian. Kalau dulu mereka harus ngutang ke yang membeli," ungkap Sulaeman.

Salah satu petani yang diberdayakan adalah Terang Sinuhaji. Pria berusia 50 tahun ini sudah menjadi petani sejak 1997 dan bergabung dengan program Dompet Dhuafa sejak 2017. Awalnya lahan pertaniannya hanya 1.500 meter kini menjadi 5.000 meter atau setengah hektare.
" Saya pulang dari Jakarta tahun 1997. Jadi petani," ungkap Sinuhaji.
Sinuhaji mengatakan dia dapat memanen cabai setiap minggunya sampai 200 kilogram, dia akan menjual ke pemborong sekitar Rp50ribu hingga Rp52ribu per kilogram. Dengan modal 3.000 batang yang dipanen, cabai tersebut sudah menghasilkan panen selama satu tahun.
" Ini sudah hampir satu tahun panen," ungkap Sinuhaji.
Dari hasil produksi tersebut, petani cabai yang mengikuti program pemberdayaan Dompet Dhuafa ini bisa menerima penghasilan antara Rp 10 juta sampai Rp10,4 juta setiap kali panen.
Sinuhaji mengatakan, mengelola lahan pertanian tidak mudah, ada tantangan cuaca ekstrem yang membuat petani bisa 'anjlok'. Seperti yang dialami selama dua minggu terakhir dengan kondisi cuaca ekstrem.
" Dampak buruknya... Kalau ini kan masih terjaga. Nah ini udah kena sebetulnya. Kena pitak tore ini. Karena... Masih maksimal perawatannya. Ini nggak sampai parah dia," terang Sinuhaji sambil menunjukkan cabai hijau yang dampaknya belum terlalu parah dan masih bisa diselamatkan.
Untuk diketahui dalam acara Heartventure ini Dompet Dhuafa juga mengajak para content creator lokal hingga Super Volunteer sekaligus aktor Aiman Ricky berpartisipasi. Mereka juga turut menilik lahan pertanian tersebut.

Sebelumnya, dalam acara Heartventure, Dompet Dhuafa Waspada mengenalkan program bidang dakwah untuk masyarakat minoritas Muslim di Samosir bersama para content creator tersebut.
Advertisement
WhatsApp Bakal Luncurkan Fitur Chat Lintas Aplikasi, Pengguna Eropa dapat Giliran Pertama

Sadari Damkar Lebih Dipercaya Publik untuk Urusan Darurat, Kapolri Mau Sempurnakan Hotline 110

Dompet Dhuafa Heartventure, Berbagi Bersama Content Creator di Pelosok Samosir

Berawal dari Perasaan Senasib, Komunitas Kuda Klub Eksis 10 Tahun Patahkan Mitos `Mobil Malapetaka`

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera


Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir

Geger Pengakuan Suami Wardatina Sudah Menikah Siri dengan Inara Rusli

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Insanul Fahmi Akui Nikah dengan Inara Rusli, Pihak Kajian Teman Searah Klarifikasi

Tak Se-Ekstrem Dibayangkan, Sate Ulat Sagu dari Papua Ini Lebih Enak dari Penampakannya

Renovasi Sendiri Selama 3 Hari, Pemuda Ubah Masjid Rusak Menjadi Kinclong Kembali

Bea Cukai Terancam Dibekukan Jika Gagal Perbaiki Kinerja dalam Waktu Setahun