Menkeu Purbaya Salurkan Rp200 Triliun ke Bank Himbara, Ini Tujuannya

Reporter : Okti Nur Alifia
Rabu, 29 Oktober 2025 16:06
Menkeu Purbaya Salurkan Rp200 Triliun ke Bank Himbara, Ini Tujuannya
Bank Himbara yang dimaksud merupakan asosiasi empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

DREAM.CO.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap telah menyalurkan dana sebesar Rp200 triliun ke Bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Hal ini dilakukan untuk membangun ekspektasi positif dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.

“ Ketika orang menganggap atau berharap memprediksi ekonominya bagus, bisnis akan ekspansi, konsumen juga akan belanja. Jadi saya umumkan waktu itu, bukan mau gaya-gayaan. Saya taruh Rp200 triliun, sebetulnya untuk membangun ekspektasi yang positif tadi,” ungkap Menkeu pada Acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2025 di Jakarta dikutip dari laman Kemenkeu, Rabu, 29 Oktober 2025.

Bank Himbara yang dimaksud merupakan asosiasi empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), anggotanya terdiri dari Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan BSI.

Menkeu menegaskan, penyaluran dana tersebut harus dilakukan secara hati-hati dan tepat sasaran. 

1 dari 2 halaman

Pemerintah memastikan mekanisme penyaluran melalui sistem perbankan dijalankan dengan ketentuan ketat agar tidak menimbulkan distorsi di pasar valuta asing maupun konsentrasi kredit pada kelompok usaha besar tertentu.

Profil Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

“ Sebetulnya kita minta ke perbankan yang terima dana itu, jangan anda kasih ke konglomerat itu dan nggak boleh beli dolar, karena kalau nggak rupiahnya akan diperlemahkan,” jelas Menkeu.

Meski demikian, pemerintah tidak akan melakukan intervensi langsung terhadap keputusan kredit di lapangan. Menkeu menilai, perbankan memiliki ekspertis yang cukup untuk menyalurkan dana tersebut secara efektif ke sektor-sektor produktif.

2 dari 2 halaman

Menkeu Purbaya Lapor Kinerja APBN Triwulan III 2025, Pendapatan Negara Capai Rp1,8 Triliun

Menkeu juga meminta Bank Sentral agar tidak menyerap kembali dana tersebut, sehingga aliran likuiditas benar-benar menggerakkan sektor riil.

Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong persaingan positif antar bank dalam menyalurkan kredit ke proyek produktif, menurunkan suku bunga pinjaman, dan sekaligus menekan bunga deposito. Dengan demikian, masyarakat akan lebih terdorong untuk berinvestasi dan berbelanja dibanding hanya menyimpan uang di bank.

Menurutnya, kebijakan ini pun mulai menunjukkan dampak nyata di pasar keuangan. Menkeu mengungkapkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebelumnya dikhawatirkan melemah, justru mengalami penguatan signifikan setelah kebijakan diumumkan.

“ Orang pasar itu pintar-pintar. Mereka akan menganalisa perkataan dalam bentuk posisinya di portofolio,” ungkapnya.

Beri Komentar