Meski Banyak Saham Turun, Bursa Syariah Ditutup Menguat

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 7 April 2016 16:30
Meski Banyak Saham Turun, Bursa Syariah Ditutup Menguat
Emiten tambang mengalami kenaikan signifikan dan kurs rupiah sore ini bergerak menguat.

Dream - Investor asing menjadi motor penggerak bursa saham syariah Indonesia melanjutkan penguatan. Investor berburu saham emiten tambang akibat berspekulas akan adanya kenaikan harga minyak mentah dunia.

Kenaikan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) terjadi di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak turun. Emiten HSMP dan saham keuangan menjadi penekan laju IHSG.

Padahal bursa saham Indonesia tengah kembali dibanjiri pemodal asing. Hari ini dana asing yang masuk mencatat nett buy hingga Rp 681 miliar. Naik tinggi dibandingkan kemarin yang hanya Rp 10 miliar.

Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 7 April 2016, indeks ISSi naik 0,208 poin (0,13%) ke level 157,095. Indeks JII juga menguat 0,679 poin (0,10%) ke level 661,064.

Meski dibuka di zona hijau, kedua indeks acuan saham syariah di pasar modal Indonesia ini sempat mengalami tekanan. Indeks ISSI sempat turun dan longsor ke level terendah di 659,844.

Namun seiring munculnya aksi beli investor jelang penutupan, perlahan indeks ISSI dan JII bergerak menguat.

Transaksi perdagangan saham syariah kali ini mencapai Rp 3,86 triliun dengan 43,8 miliar saham yang berpindahtangan.

Aksi beli mendorong 89 emiten syariah masuk ke zona positif. Namun, papan perdagangan ISSI justru didominasi pelemahan dari 100 emiten.

Indeks sektor pertambangan mencatat kenaikan tertinggi hingga 2,11 persen. Disusul emiten industri aneka 0,76 persen, dan perdagangan 0,46 persen.

Sementara indeks sektor perkebunan mengalami tekanan dengan melemah 0,74 persen. Diikuti barang konsumsi 0,61 persen, dan manufaktur 0,26 persen.

Penghuni top gainer saham bluechips syariah kali ini dihuni LPPF yang meroket Rp 1.050 per saham. Diikuti dua emiten kelompok Astra, UNTR dan ASII yang naik Rp 350 dan Rp 75 per saham. Dua penghuni lainnya adalah INDF yang naik Rp 75 dan LPKR Rp 40 per saham.

Penguatan signifikan penghuni top gainer JII, berhasil meredam koreksi harga yang mendominasi indeks ISSI. Top losser saham bluechips syariah dihuni SILO yang turun Rp 375, UNVR Rp 350, INTP Rp 200, ITMG Rp 175, dan AALI Rp 150 per saham.

Kabar positif juga muncul dari laju kurs rupiah. Dolar AS yang menguat terhadap Yen dan Dolar Australia, tak cukup kuat melawan rupiah.

Sore ini, rupiah menguat 41 poin (0,31%) menjadi Rp 13.186 per dolar AS.

Beri Komentar