Nyata! Miliarder Ini Percaya Hidup dalam Dunia Komputer

Reporter : Ahmad Baiquni
Minggu, 9 Oktober 2016 16:02
Nyata! Miliarder Ini Percaya Hidup dalam Dunia Komputer
Sedikitnya ada dua miliarder teknologi Silicon Valley disebut membiayai riset rahasia menemukan cara memecahkan simulasi komputer.

Dream - Beberapa miliarder dan orang paling berpengaruh di dunia meyakini manusia hidup dalam simulasi komputer. Mereka saat ini rela menghabiskan uang untuk membiayai penelitian agar bisa keluar dari simulasi tersebut.

Setidaknya ada dua miliarder teknologi Silicon Valley yang berpikir demikian. Penelitian untuk mencari cara keluar tersebut kini bahkan sedang berjalan.

Para filsuf telah lama khawatir manusia tidak bisa membedakan tengah hidup di dunia nyata atau hanya simulasi. Belakangan kekhawatiran itu meningkat lebih aktif dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan majunya komputer dan kecerdasan artifisial.

Hal itu mendorong beberapa miliarder berspekulasi kemungkinan orang yang tidak hidup dalam simulasi adalah 1.000:1. Bahkan analis Bank Amerika menulis pada bulan lalu tentang kemungkinan manusia hidup dalam dunia fiksi Matrix sangat tinggi, mencapai 50 persen.

Dan sekarang sedikitnya ada dua miliarder yang mendanai ilmuwan untuk mencoba dan membebaskan manusia dari simulasi tersebut. Tidak jelas apa bentuk pekerjaan yang sedang dijalankan.

" Banyak orang di Silicon Valley terobsesi dengan hipotesis simulasi, argumen apa yang kita alami sebagai realitas pada faktanya diproduksi di komputer. Dua miliarder teknologi telah bertindak sangat jauh dengan secara diam-diam meminta para ilmuwan bekerja memecahkan simulasi tersebut," tulis jurnalis New Yorker Tad Friend.

Penjelasan rinci ditulis dalam profil New Yorker Sam Altman, yang menjalankan Y Combinator yang membantu mengembangkan perusahaan teknologi.

Friend tidak menunjukkan apakah Altman merupakan salah satu dari dua miliarder yang dia maksud. Sejumlah miliarder teknologi terkemuka telah mendiskusikan ide simulasi tersebut, termasuk Elon Musk, yang telah menggunakan kekayaannya untuk mendanai proyek aneh di masa lalu.

Musk berbicara awal tahun ini tentang fakta yang dia yakini kemungkinan manusia hidup tidak dalam simulasi komputer adalah 1:1.000. Dia mengaku telah mengambil kesimpulan setelah perbincangan di bak mandi air panas, yang menekankan teknologi komputer berkembang begitu cepat yang pada beberapa inti di masa depan menjadi tidak dapat dibedakan dari kehidupan nyata.

Jika itu terjadi, tidak ada alasan berpikir tidak cukup siap dan masa itu adalah kehidupan yang dijalani manusia saat ini. Jika manusia tidak benar-benar hidup dalam simulasi, kata Musk, mungkin semua kehidupan manusia akan berakhir dan manusia akan berharap hidup di satu tempat.

" Jika tidak, jika peradaban berhenti berkembang, lalu mungkin hanya akan terjadi peristiwa bencana yang menghentikan peradaban," kata Musk.

Altman menggaungkan hal yang sama dan mengatakan kepada New Yorker dia tengah prihatin dengan perangkat yang ada di sekeliling manusia yang bisa mengarahkan pada kepunahan semua kesadaran di alam semesta.

Dia berbicara tentang bagaimana skenario terbaik berhadapan dengan sesuatu yang mendesak, yaitu dengan penggabungan. Menurut dia, jika otak manusia dan komputer telah menyati, mungkin apa yang ada di otak manusia akan diunggah di awan.

" Telepon ini siap mengontrol kita," kata dia. " Penggabungan telah dimulai, dan penggabungan adalah skenario terbaik kita. Setiap versi tanpa penggabungan akan berbenturan," ucap Altman.

" Versi skenario penuh kegilaan dari penggabungan adalah kita mendapati otak kita diunggah ke awan. Saya suka itu. Kita butuh meningkatkan taraf kemanusiaan, karena keturunan kita akan menaklukan galaxy atau memadamkan kesadaran di alam semesta selamanya," ujar dia.

Sumber: independent.co.uk

Beri Komentar