Jusuf Hamka Ikut Tinjau PPKM Darurat (Foto: Instagram @jusufhamka)
Dream - Di balik lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, muncul harappan terbangunnya sifat saling tolong menolong di antara sesama. Kebijakan PPKM Darurat di Jawa-Bali dan beberapa Kabupaten/Kota lainnya, mendorong pengusaha jalan tol Jusuf Hamka untuk turun mengulurkan tangan.
Jusuf Hamka ikut meninjau pedagang yang terkena dampak penerapan PPKM Darurat bersama Wali Kota Jakarta Pusat Dhani Sukma, Camat Johar Baru Nurhelmi Savitri.
Dalam akun Instagram @Jusufhamka, ia terlihat menyusuri jalan dengan berjalanan kaki bersama Dhani SUkma dan Nurhelmi Savitri. Jusuf tiba-tiba berhenti menghemapiri seorang pedagang nasi gorang yang terlihat masih berjualan.
Jusuf langsung menanyakan berapa jumlah total dagangan yang dibawanya hari itu jika akan diborong.
" Pak, nasi segitu banyak bisa berapa porsi? Sehari kira-kira bisa jual berapa porsi kalau nasi goreng, bihun goreng atau ini?," tanya Jusuf.
" Kalau habis bisa 30, ya kira-kira 30 kali Rp13 ribu," jawabnya.
" Oke, berarti 30 kali Rp13 ribu jadi Rp390.000. Saya borong semuanya ya. Bikinin yang enak ya buat warga yang isoman di sini, (nanti diambil) teman-teman Satpol PP (nasi gorengnya)," pinta Jusuf.
Tak sedikit pedagang yang sempat takut melihat rombongan Satpol PP. Hal itu pun disampaikan kepada Jusuf.
" Kalau sudah habis, pulang ya," pesan Wali Kota Jakarta Pusat Dhani Sukma.
" Matur nuhun pak, tadi saya takut duluan," jawab si pedagang, yang sontak membuat Jusuf tertawa geli.
Aksi borong dagangan penjual tersebut diakuinya merupakan ide bersama dengan Wali Kota Jakpus Dhani Sukma dan Camat Johar Baru, supaya para pedagang mau mengikuti aturan tutup jam 8 malam.

Setelah semua dagangan diborong, para anggota Satpol PP bertugas mengambil dan membagikan nasi goreng bungkus tersebut ke warga yang sedang menjalani isolasi mandiri dan para kaum dhuafa serta termarjinalkan.
" Ini dibeli semua sama pak Wali Kota ya dan Jusuf Hamka, jadi kamu harus pulang. Dukung program pemerintah jam 8 sudah pulang. Supaya kamu enggak dirugikan, kita beli tolong dibikinin yang higienis ya. Nanti dibawa teman-teman Satpol PP. Jangan kasih cabai ya, biar enggak mules lagi kondisi gini," papar Jusuf.
" Nanti makanannya dikumpulkan di kecamatan lalu dibagi ke teman-teman isoman dan yang termarjinalkan. Semoga ini bisa diadopsi oleh yang lain. Dan ini adalah ide dari pak Dhani Sukma," imbuhnya.

Setelah berkeliling meninjau pedagang, Jusuf menerima teguran serta ocehan dari seorang warga pemilik komidi putar. Dia terlihat gelisah ketika rombongan petugas mendatanginya.
Lantas Jusuf berusaha menenangkan dan memberi uang pengganti kepadanya untuk menutup usahanya sementara wartu.
" Bapak tenang, jangan emosi dulu. Kan biasanya dapat Rp150, ini saya gantiin Rp400 ribu untuk tutup dulu kalau bisa sampai besok. Kalau enggak ya udah, enggak apa-apa. Yang penting bapak mendukung PPKM. Ini, rezeki anak sholeh dari pak Wali. Barokah, panjang umur," ujar Jusuf.
Mengingat waktu sudah malam, Jusuf dan rombongan pun pulang. Sebelum itu, ia pun memberikan pesan menohok bagi sesama pengusaha untuk ikut mengurulkan tangan bagi UMKM.
" Semoga UMKM tetap hidup. Jadi saya imbau pada teman-teman pengusaha yang mampu, ayo mari kita bantu saudara-saudara kita. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi," kata Jusuf bersemangat.
View this post on Instagram
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti

Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget

Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
