IG Sri Mulyani
Dream - Ada hal unik dalam rapat Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Dalam momen itu, Prabowo terlihat membantu Sri Mulyani menggeser kursi.
Melalui Twitter, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengunggah momen yang tertangkap kamera televisi tersebut. Dalam video itu, terlihat rombongan Prabowo dan Sri Mulyani baru saja memasuki ruang rapat.
Sri Mulyani berjalan di depan, diikuti oleh Prabowo yang terlihatb sibuk memberi hormat kepada koleganya. Namun saat Sri Mulyani hendak duduk, Prabowo menggeserkan kursi menteri keuangan itu agar lebih pas.
Menurut Dahniel, tindakan Prabowo itu merupakan gentleman manner atau tata krama. " Orang Indonesia sering menyebutnya " Punya Adat alias Beradat" ," tulis Dahnil.
Dia mengaku banyak belajar soal tata krama kepada Prabowo. " Mulai dari berpakaian, komunikasi sampai di meja makan dll," imbuh Dahnil.
Momen itu juga tertangkap kamera foto yang diunggah oleh Sri Mulyani ke Instagram. Dalam foto itu, Sri Mulyani terlihat duduk, sementara Prabowo terlihat memegang bagian kursi belakang tersebut.
Momen ketika Menhan membantu Menkeu ini bagi saya adalah Gentleman Manner alias Tatakrama. Orang Indonesia sering menyebutnya " Punya Adat alias Beradat" . Saya banyak belajar terkait Manner ini dari Pak @prabowo mulai dari berpakaian,komunikasi sampai di meja makan dll. pic.twitter.com/FC2eh8rW0Y
— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar)January 27, 2022
Dalam unggahannya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa mereka sedang mengikuti rapat membahas penghapusan dua Kapal TNI AL, yaitu KRI Teluk Mandar-514. Kapal itu dibeli tahun 1979 dengan nilai Rp121.897.258.397.
Sementara, kapal ke dua adalah KRI Teluk Penyu-513 yang diboyong ke Indonesia pada 1979 dengan banderol Rp121.034.333.397. " Kedua kapal sudah dalam kondisi rusak berat dan tidak aman dan tidak efisien, sehingga penghapusan dua kapal KRI tidak menganggu tugas TNI AL," tulis Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, Kemenkeu terus mendukung modernisasi dan pembaharuan peralatan militer TNI. Anggaran Kemenhan terus meningkat dan mendapat prioritas utama.
" Anggaran untuk fungsi pertahanan berdasarkan LKPP (Laporan Keuangan Pemerintah Pusat) tahun 2010 hanya sebesar Rp 17,08 Triliun, meningkat menjadi Rp 117,96 Triliun pada 2020," tambah dia.
Sri Mulyani mengatakan, perbaikan tata kelola, termasuk proses pengadaan yang efisien, pasti, dan bersih dari KKN, menjadi penting agar anggaran pengadaan alutsista dapat menghasilkan perbaikan peralatan militer yang tangguh, tepat kualitas, dan peningkatan kemampuan pertahan keamanan Indonesia.
View this post on Instagram
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu