Banyak TKW Mengeluh Dicurangi Bea Cukai, Sri Mulyani Lakukan Sidak di Bandara Soetta dan Ini yang Ditemukan

Sri Mulyani bertemu dengan beberapa penumpang yang ternyata pekerja migran. Bendahara negara ini tak sungkan berbincang langsung dengan para pahlawan devisa ini.

“ Beberapa adalah pekerja migran yang baru saja tiba di tanah air dalam rangka lebaran. Mulai dari Jepang, Korea, Arab Saudi, hingga Kuwait,” kata Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga ditemani Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, yang menyatakan bahwa semua pekerja migran memberikan testimoni yang sama bahwa mereka dilayani dengan baik dan profesional oleh Bea Cukai.

“ Kepada Bu Narti, Mas Agus, Mbak Puput dan yang lain, Bu Menkeu menitip salam buat keluarga di rumah disertai ucapan selamat menyambut Lebaran,” kata Yustinus Prastowo dalam unggahan Twitter di akun @prastow.

Sri Mulyani juga menyatakan bahwa sidak tersebut merupakan salah satu upaya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk terus berbenah.

" Senang sekali melihat wajah sumringah para pahlawan devisa negara ini. Salam bagi keluarga di rumah..!," ungkap Sri Mulyani.

Bea Cukai sendiri sempat menjadi sorotan setelah banyaknya cerita yang mencuat tentang pelayanan yang buruk. Salah satu yang diungkap Alissa Wahid yang merupakan putri Presiden ke-4 Indonesia Gus Dur perihal kopernya yang diacak-acak petugas Bea Cukai.

Sri Mulyani meminta petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai memperbaiki manajemen pelayanan, salah satunya tidak mengacak-acak barang bawaan penumpang.

" Kami juga menyadari teman-teman di Bea Cukai perlu terus memperbaiki juga dari sisi pelayanan, yang harusnya berdasarkan risk management, jangan sampai semua orang diaduk-aduk barangnya yang membuat marah," kata Sri Mulyani saat rapat Komisi XI DPR, dikutip dari YouTube DPR RI, Selasa 28 Maret 2023.

Sri Mulyani menambahkan, petugas Bea Cukai dapat mengoptimalkan profiling penumpang sebelum melakukan pemeriksaan barang. " Harus ada manajemen dioptimalkan profilingnya, dan juga akan terus dilakukan monitoring untuk pelayanannya menjadi bagus," ucapnya.

Adapun batas minimal bawaan penumpang adalah sebesar US$500. Batas minimal dibuat berdasarkan best practice yang dilakukan di seluruh negara. Jika di atas nilai tersebut, dapat dilakukan pengecekan.