Dream – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung penerbitan sukuk untuk diaspora. Otoritas keuangan ini melihat potensi dana remintansi yang cukup besar dari diaspora dan bisa dimanfaatkan untuk mendanai pembangunan negara.
“ Sukuk diaspora merupakan wujud berkontribusi secara aktif dalam pembangunan negara. Selain peluang investasi, hal penting yang ingin digugah adalah rasa nasionalisme dan patriotisme,” kata Wakil Ketua OJK, Rahmat Waluyanto saat membuka Focus Group Discussion (FGD) “ Menggali Potensi Sukuk Diaspora untuk Pembangunan Indonesia” di Jakarta, dilansir dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 18 Oktober 2016.
Rahmat mengatakan sukuk diaspora ini merupakan salah satu upaya dalam mendukung perkembangan Sukuk di industri jasa keuangan untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dia juga mengatakan surat utang syariah ini perlu didukung dengan tata kelola yang baik dari pemerintah maupun swasta.
“ Sukuk ini bisa meningkatkan kepercayaan dan confidence para pekerja migran Indonesia bahwa dana yang diinvestasikan selain aman juga akan digunakan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi negara,” kata dia.
Rahmat menyampaikan bahwa Pekerja Migran Indonesia (PMI) memiliki sumber dana yang cukup signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), pada tahun 2014 tercatat 6,5 juta PMI yang bekerja di 142 negara di seluruh dunia.
Data Bank Indonesia tercatat pada tahun 2014 remitansi yang dihasilkan oleh PMI sebesar US$8,34 triliun atau Rp105,9 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp12.700 per dolar AS.
Selain pekerja migran Indonesia, keberadaan diaspora Indonesia lainnya juga berpotensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diaspora yang tersebar di berbagai negara tersebut adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri (termasuk di dalamnya pekerja migran Indonesia), Warga Negara Asing (WNA) yang sebelumnya merupakan WNI atau memiliki keturunan Indonesia, dan WNA yang memiliki kedekatan dengan Indonesia walaupun bukan keturunan Indonesia.
“ Ikatan diaspora Indonesia merupakan faktor yang dapat menggugah para diaspora untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dengan berinvestasi di Indonesia,” kata dia.
Wakil Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN) Global, Region Amerika, Djoko Waluyo, mengatakan bahwa sebagian besar komunitas diaspora memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan sangat ingin berkontribusi kepada tanah air Indonesia. Di samping itu, mereka juga membutuhkan investasi yang dapat menjamin masa tuanya. Namun pada umumnya komunitas diaspora tersebut belum memahami alternatif investasi yang ada maupun bagaimana memulai berinvestasi di Indonesia.
“ OJK diharapkan dapat lebih mengenali potensi komunitas diaspora dan bersama –sama mengembangkan potensi diaspora dalam kaitannya dengan pembangunan Indonesia dengan lebih aktif melakukan edukasi dan sosialisasi kepada berbagai komunitas diaspora Indonesia,” kata Djoko.(Sah)
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!