Sumber Foto (shutterstock.com)
Dream – Kamu selama ini mungkin tetap bekerja meski sudah berada di rumah. Pada zaman serba canggih ini memang memungkinkan kita bekerja meski tengah berada di rumah, salah satunya melalui piranti smartphone.
Tapi ketahuilah, sebuah survei menynjukkan bahwa penggunaan smartphone untuk bekerja di rumah tak bisa merusak pernikahan. Selain itu juga membahayakan karier pasangan suami istri.
Dikutip dari studyfinds.org, Rabu 20 Februari 2019, studi ini diterbitkan The Journal of Occupational Health and Psychology pada 2017. Dalam kajian ini, para peneliti di Amerika Serikat mengatakan bahwa pekerja melaporkan bahwa kepuasan kerja memburuk bila sering menggunakan ponsel untuk bekerja selama menghabiskan waktu bersama keluarga.
" Ada banyak penelitian tentang teknologi dan bagaimana hal itu memengaruhi karyawan," kata seorang penulis kajian, Wayne Crawford.
Peneliti yang sekaligus asisten profesor bisnis di University of Texas, Arlington, Amerika Serikat, itu ingin mengetahui penggunaan teknologi bisa berdampak kepada pasangan atau tidak.
Penulis menyurvei 344 pasangan yang telah menikah. Semua peserta bekerja penuh waktu dan sering menggunakan perangkat seluler mereka di rumah untuk tujuan kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bekerja ketika sedang bersama keluarga bisa menciptakan ketegangan dalam pernikahan. Situasi ini bisa membuat pekerjaan mereka menjadi lebih sulit.
“ Tidak mengejutkan bahwa konflik terjadi ketika pasangan menggunakan perangkat seluler di rumah. Mereka kadang-kadang terlibat dalam kegiatan kerja selama bersama dengan keluarga. Lalu, situasi ini mengarah ke kondisi karier kedua pasangan,” kata Crawford.
Perusahaan acapkali tak peduli apakah karyawannya itu sedang berada di rumah atau bekerja. Kadang, perusahaan juga sering memberikan pekerjaan ketika jam kerja sudah berakhir atau hari libur.
Pekerjaan ini tanpa sadar memaksa karyawannya—yang sedang menghabiskan waktu bersama keluarga—untuk berinteraksi dengan perusahaan melalui gawai. Ya, salah satunya adalah smartphone.
Nah, kata Crawford, kondisi inilah bisa memicu pertengkaran di rumah tangga.
“ Perusahaan perlu tahu bahwa ketegangan hubungan diciptakan oleh interaksi mereka dengan karyawan di luar jam kerja. Akhirnya, ketegangan ini mengarah kepada masalah kehidupan kerja,” kata dia.
Crawford mengatakan karyawan yang melakukan pekerjaan ekstra di rumah, akan kurang termotivasi dan bersedia lembur di kantor.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
