Hilman Latief, Dirjen Penyelenggaraan Haji Dan Umrah.
Dream - Paket layanan haji 1444 H dari Arab Saudi turun 30 persen dari tahun lalu. Biaya paket yang diturunkan meliputi layanan 8-13 Zulhijjah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau disebut juga Masyair.
Arab Saudi menawarkan 4 paket layanan Masyair yang ditangani oleh Syarikah (perusahaan di Saudi Arabia) di tahun ini dengan harga berkisar SAR 3.984 atau Rp16 juta hingga SAR 13.150 atau Rp53,6 juta.
“ Harganya di tahun lalu naik sangat signifikan karena pandemi. Tahun ini alhamdulillah diturunkan. Tahun lalu, paket layanan Masyair sebesar SAR5.656,87. Alhamdulillah tahun ini selain turun, Kemenag berhasil negosiasi hingga menjadi SAR4.632,87,” ungkap Hilman Latief, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah di Jakarta, Sabtu 21 Januari 2023.
Meski harganya diturunkan, namun Hilman tetap mengimbau perusahaan penyedia layanan haji tetap menjaga kualitas layanannya pada jemaah.
Apalagi, mengingat masih banyak komponen biaya haji lainnya, seperti akomodasi, konsumsi, serta transportasi di Jeddah, Makah, dan Madinah.
Penyusunan usulan BPIH juga memperhatikan komponen kurs Dolar dan Riyal. Asumsi yang digunakan adalah Rp15.300 untuk kurs US$1 dan Rp4.080 untuk kurs 1 SAR.
Sementara pada 2022, kurs SAR yang digunakan adalah Rp3.846 dan kurs US$ sebesar Rp14.425. Di samping itu, biaya layanan haji sangat bergantung pada harga avtur.
“ Usulan pemerintah terkait BPIH 1444 H itu belum final, karena terbuka untuk dibahas bersama dengan Komisi VIII DPR. Semoga kita bisa mendapatkan rumusan yang paling pas terkait biaya haji tahun ini" .
Untuk sementara, Kemenag mengusulkan BPIH tahun ini naik sebesar Rp514.888,02 dibandingkan tahun lalu. Sehingga, usulan rata-rata BPIH tahun ini sebesar Rp98.893.909,11.
Kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayar jemaah justru mengalami kenaikan karena perubahan skema persentase komponen Bipih dan nilai manfaat.
Pemerintah mengajukan skema yang lebih berkeadilan dengan komposisi 70 persen Bipih dan 30 persen nilai manfaat.
" Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar nilai manfaat yang menjadi hak seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk yang masih mengantre keberangkatan, tidak tergerus habis," tutur Hilman.
Menurutnya, pemanfaatan dana serta komposisi nilai manfaat terus meningkat. Hal ini juga disebabkan kenaikan layanan biaya Masyair secara signifikan yang ditawarkan oleh Arab Saudi.
Nilai manfaat sendiri bersumber dari hasil pengelolaan dana haji dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). " Tentu kami juga mendorong BPKH untuk terus meningkatkan investasinya baik di dalam maupun luar negeri pasca pandemi Covid-19 ini, sehingga kesediaan nilai manfaat lebih tinggi lagi" .
Hingga kini, pemerintah mengusulkan untuk membahas perihal persentase nilai manfaat dan Bipih bersama Komisi VIII DPR. " Kita tunggu kesepakatannya, semoga menghasilkan komposisi paling ideal! Amin," tutup Hilman.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!