Panen Emiten Perkebunan Bawa Indeks Syariah Menguat

Reporter : Syahid Latif
Senin, 28 Desember 2015 16:19
Panen Emiten Perkebunan Bawa Indeks Syariah Menguat
Investor asing sore ini juga berbalik melakukan aksi beli saham.

Dream - Emiten perkebunan berkibar di perdagangan awal pekan ini. Aksi beli investor pada saham perkebunan sukses membantu indeks syariah ditutup di zona positif.

Namun penguatan indeks syariah di sesi kedua sempat terganggu tekanan jual jelang sesi penutupan.

Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 28 Desember 2015, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) berbalik menguat 1,210 poin (0,85%) ke level 143,221.

Indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga ditutup menguat 4,028 poin (0,68%) ke level 597,277.

Kedua indeks acuan saham syariah ini memulai sesi perdagangan awal pekan terakhir 2015 di zona merah. Beruntung munculnya aksi beli seiring spekulasi window dressing mengangkat ISSI dan JII ke jalur hijau.

Transaksi perdagangan saham syariah awal pekan ini mencapai Rp 4,19 triliun dengan 121 emiten ISSI bergerak menguat. Diantara penguatan tersebut, 20 diantaranya merupakan emiten penghuni indeks JII.

Selain emiten sektor perkebunan yang meroket 2,67 persen, indeks sektoral lain yang bergerak menguat adalah properti 1,63 persen dan keuangan 1,44 persen.

Emiten industri aneka menjadi satu-satu indeks sektoral yang ditutup melemah sebesar 0,46 persen.

Dua saham kelompok Astra menjadi motor penggerak indeks JII. Top gainer indeks saham bluechips syariah ini dihuni oleh UNTR yang naik Rp 800, AALI Rp 525, LPPF Rp 475, UNVR Rp 375, dan INDF Rp 195 per saham.

Sebaliknya, dua saham emiten plat merah, SMGR dan PGAS harus terperosok daftar top losser dengan koreksi Rp 150 dan Rp 110 per saham. Top losser lainnya dihuni SILO yang turun Rp 175, AKRA Rp 100, dan SSMS Rp 55 per saham.

Investor asing yang pagi tadi memulai aksi jual, sore ini juga berbalik arah. Asing memborong saham di lantai bursa dengan nett buy hingga Rp 429 miliar.

Dari pasar keuangan, kurs rupiah awal pekan ini mengalami tekanan. Turun 9 poin (0,07%), kurs rupiah bertengger di level 13.640 per dollar AS.

Beri Komentar