MH17 Ditembak, Pesawat Komersial Dipasang Anti-Roket?

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 22 Juli 2014 11:41
MH17 Ditembak, Pesawat Komersial Dipasang Anti-Roket?
Usulan ini mengemuka menyusul tragedi pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh oleh roket di zona konflik Ukraina.

Dream - Maskapai penerbangan dengan jumlah penumpang terbanyak di dunia, Emirate, menolak usulan untuk melengkapi armadanya dengan fasilitas anti roket.

Usulan ini mengemuka menyusul tragedi pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh oleh roket di zona konflik Ukraina.

" Sejumlah orang mengatakan pesawat harus dilengkap perangkat penangkal roket. Usul ini dipastikan takkan bergerak kemana-mana," kata Presiden Emirate, Tim Clark seperti dikutip dari laman Arabianbusiness, Selasa, 22 Juli 2014.

Menurut Clark, jika maskapai tak bisa beroperasi secara bebas dan tak terbebani gangguan apapun tanpa khawatir terhadap ancaman dijatuhkan, operator mungkin akan memilih untuk tak beroperasi sama sekali.

Ide penangkal anti roket di badan pesawat pertama kali muncul ketika sebuah pesawat kargo Airbus A300 menggunakan senjata di kawasan Baghdad pada 2003. Isu ini pun kembali mengemuka setelah jatuhnya pesawat MH17.

Merujuk data Bloomberg, pemerintah Amerika Serikat telah menghabiskan US$ 239 juta dalam satu dekade terakhir untuk mengkaji kemungkinan mempersenjatai pesawat komersial.

Namun ide ini kandas setelah muncul taksiran biaya untuk mempersenjatai pesawat komersial AS kemungkinan yang mencapai US$ 43 miliar.

Isu ini merupakan salah satu perdebatan yang muncul usai ditembak jatuhnya pesawat Malaysia, Kamis lalu. Presiden Emirates sendiri sudah menggelar pertemuan dengan sejumlah maskapai penerbangan dunia untuk membahas sikap mereka terhadap situasi yang berkembang saat ini. (Ism)

Beri Komentar