Ilustrasi Pedagang Bakso.
Dream – Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) tidak hanya berlaku bagi pekerja formal, tetapi juga pekerja mandiri atau informal. Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tapera.
Menurut Pasal 5 PP No. 25 Tahun 2020, pemerintah mewajibkan masyarakat pekerja dan pekerja mandiri untuk menjadi peserta Tapera.
Lantas, bagaimana dengan pekerja informal yang mendapatkan penghasilan tidak merata dan harus membayar iuran 3 persen?
“ Akan ditanya rata-rata penghasilan selama setahun,” kata Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan BP Tapera, Ariev Baginda Siregar, dalam siaran langsung Instagram Merdeka.com “ Membedah Tapera”, Rabu 17 Juni 2020.
Ariev mencontohkan seorang pedagang bakso bisa menjadi peserta Tapera. Dikatakan bahwa pedagang ini melakukan penilaian sendiri terhadap penghasilannya selama setahun. Hal ini disebabkan oleh pendapatannya per bulan tidak tetap.
“ Misalnya, rata-rata per tahun menurut saya sekian. Itu namanya self assessment,” kata dia.
Setelah itu, barulah mendaftar untuk program Tapera. Yang perlu diingat, penghasilan rata-rata tidak perlu ditinggi-tinggikan.
“ Kalau ditinggi-tinggikan, nanti tidak bisa membayar iuran,” kata dia.
Dream - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat Tapera berencana menanamkan iuran dari pekerja dalam bentuk investasi. Dana tersebut akan diamanahkan untuk dikelola bank kustodian dan manajemen investasi di pasar modal.
Deputi Komisioner Bidang Pemupukan Dana Tapera, Gatut Subadio, menjelaskan investasi merupakan salah satu langkah yang dijalankan dalam pengelolaan dana Tapera. Hal itu juga merupakan salah satu tugas BP Tapera dalam pemupukan tabungan yang dananya dipotongkan dari iuran pekerja tak mendapat prioritas fasilitas pembiayaan rumah pertama.
![]()
" Kami akan mengoptimalkan pengelolaan dana, tapi juga memperhatikan risiko yang mungkin terjadi," kata Gatut, dikutip dari Kemenkeu.
Gatut mengatakan tidak tertutup kemungkinan investasi dijalankan menggunakan prinsip syariah. Hal ini dijalankan jika ada keinginan dari peserta untuk menempatkan iuran Taperanya di lini investasi syariah.
Gatut juga menjamin dana hasil pemupukan beserta tabungan nantinya dikembalikan kepada peserta. Tepatnya pada akhir kepesertaan.
Lebih lanjut, Gatut menjelaskan pemupukan bertujuan agar dana yang dikumpulkan bertambah nilainya. BP Tapera mengelola dana tersebut dengan kontrak investasi dan menyimpan dana di pasar modal dan pasar uang.
" Kami bekerja sama dengan bank Kustodian sebagai mitra dan menunjuk manajer investasi," kata dia.
Sebagai informasi, dana yang dikelola BP Tapera sebagai awalan berasal dari sebagian pengalihan dana Bapertarum PNS yang akan diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Dana tersebut sebagian dikelola untuk pembiayaan rumah, pemupukan dan cadangan dalam menyeimbangkan likuiditas.
Advertisement
Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah

Naik Gunung Anti Capek! Berdiri Santuy di Eskalator, 10 Menit Sampai Puncak

Tangis Vidi Aldiano Pecah Sambut Kemenangan Sheila Dara Aisha di Piala Citra FFI 2025

OMG! Kista Pecah Sampai Pendarahan, DJ Katty Butterfly Jalani Operasi

Pedagang Minta Bisnis Thrifting Dilegalkan dengan Bayar Pajak, Menkeu: Saya Nggak Peduli


FamFest 2025 Hadirkan Pengalaman Seru untuk Lebih dari 1.000 Keluarga Indonesia
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

7 Makanan Tinggi Kolagen yang Bikin Kulit Tetap Kencang dan Sehat


Dikira Kain Batik Menjulur dari Plafon Kamar Mandi Jebol, Pas Dicek Ternyata Piton Seberat 60 Kg!

Kado Mengejutkan Ahmad Dani untuk Mulan Jameela yang Lulus S2: 'Untung Lulus Loh....'

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah

Naik Gunung Anti Capek! Berdiri Santuy di Eskalator, 10 Menit Sampai Puncak