Lira Turki Anjlok, Indeks Syariah dan Rupiah Rontok

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 14 Agustus 2018 17:10
Lira Turki Anjlok, Indeks Syariah dan Rupiah Rontok
Depresiasi lira juga membenamkan indeks syariah di zona merah

Dream - Sentimen global negatif dari pelemahan mata uang Turki, Lira, masih menjadi sentimen negatif pada bursa saham dunia, termasuk Indonesia. Kondisi ini memukul sebagian besar indeks acuan saham, kecuali indeks sektor komoditas, dan kurs rupiah.

Pada papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), melemah 3,224 poin (1,86%) ke level 170,409. ISSI dibuka merah di level 173,270.

Laju ISSI memang tak sepenuhnya melemah. Indeks acuan saham syariah di pasar modal Indonesia ini sempat menguat ke 174,347. namun penguatannya tidak lama. ISSI kembali tergelincir.

Aksi lepas saham ini membuat harga 173 saham syariah tergelincir. Total perdagangan hingga sesi paska-penutupan perdagangan mencapai Rp5,18 triliun dari 79,33 miliar saham yang hilir mudik di lantai bursa.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga merosot 19,845 poin (3,10%) ke level 620,679. Sementara indeks JII70 terjun 6,186 poin (2,89%) ke level 208,145.

Dengan sebagain besar emiten yang bergerak melemah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 91,373 poin (1,56%) ke level 5.769,873.

1 dari 2 halaman

Sektor Industri Terkapar

Sebagian besar indeks sektoral melemah. Koreksi saham tertinggi terjadi di industri aneka, barang konsumsi, manufaktur, dan industri dasar. Keempat indeks ini turun masing-masing sebesar 3,27 persen, 2,83 persen, 2,81 persen, dan 2,52 persen.

IHSG

Hanya ada satu indeks yang menguat, yaitu pertanian. Indeks ini terangkat 0,71 persen.

Saham UNVR terjun bebas Rp1.600, diikuti INTP yang harganya turun Rp700, PTBA Rp690, ITMG Rp500, SMGR Rp500.

Ada dua emiten bluechip syariah yang harga sahamnya naik teramat tipis, yaitu LPKR sebesr Rp10 dan PGAS Rp10.

2 dari 2 halaman

Dolar AS Masih Nangkring di Rp14.600

Dari pasar uang, pelemahan lira juga menyeret rupiah ke level Rp14.607 per dolar AS.

Rupiah loyo karena lira.

Rupiah terperosok ke zona terdalam di level Rp14.625 per dolar AS.

 

Beri Komentar