Rayu Jepang, Kereta Semi-Cepat JKT-SBY Pakai Uang Negara

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 18 Oktober 2016 18:14
Rayu Jepang, Kereta Semi-Cepat JKT-SBY Pakai Uang Negara
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan membalas sindiran yang sering menyebut pemerintah lebih banyak gandeng China.

Dream – Pemerintah mengkaji pembangunan proyek kereta berkecepatan sedang Jakarta-Surabaya. Pemerintah pun tertarik dengan kereta semi cepat buatan Jepang.

“ Jangan dibilang kami hanya China mulu (yang mendapatkan proyek). Kami ada alternatif lain, yaitu Jepang. Jadi, berimbang,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, di Jakarta, dilansir dari Merdeka.com, Selasa 18 Oktober 2016.

Luhut mengatakan pemerintah pada prinsipnya mencari harga termurah untuk proyek ini. Kalau Jepang tidak memberikan penawaran yang efisien dalam negosiasinya, pemerintah terpaksa mencari konsorsium lain.

“ Kami cari yang murah. Kalau Jepang tidak bisa kasih murah, ya, kami cari alternatif lain karena ini akan memiliki dampak ekonomi yang lebih besar,” kata dia.

Saat ini, mantan menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) ini masih mengkaji dan melakukan studi bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Tinggi (BPPT).

“ Kereta semi cepat hampir 1.000 jalan pintas harus dibuat. Studi akan dibuat BPPT. Nanti terlibat kementerian terkait untuk proses ini. Kami berharap tanggal 9-10 November kami akan lebih tajam lagi di Jepang,” kata dia.

1 dari 1 halaman

Pakai Uang Negara

Pakai Uang Negara © Dream

Pada bagian lain, Luhut memastikan proyek pembangunan kereta semi cepat ini akan dibangunan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Milik Negara (APBN). Keinginan tersebut bahkan sudah disampaikan kepada Menteri BUMN, Rini Soemarno.

Luhut beralasa, dengan dana negara, Indonesia takkan didikte oleh investor asing. Mantan kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) ini berkaca dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dikerjakan oleh konsorsium Tiongkok.

“ Kami tidak mau didikte,” kata dia.

Luhut juga akan melibatkan PT Industri Kereta Api (Persero) dalam pengerjaan kereta sedang Jakarta-Surabaya. Sementara Jepang akan menyediakan teknologinya.

Beri Komentar